Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/09/2012, 05:56 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — PT Semen Gresik Tbk (SMGR) berencana menerbitkan obligasi sebesar 250 juta dollar AS pada tahun depan. Dana tersebut akan dialokasikan untuk pengembangan bisnis perseroan.

Direktur Utama Semen Gresik Dwi Sutjipto menjelaskan, perseroan saat ini memang sedang berencana ekspansi besar-besaran. Untuk mendukung rencana itu, perusahaan semen pelat merah ini juga jorjoran dalam menggelontorkan dana.

"Kami belum memutuskan apakah akan menerbitkan obligasi berdenominasi valas atau rupiah. Namun, rencananya kami memerlukan dana eksternal sekitar 400-500 juta dollar AS. Masing-masing setengahnya bisa dicukupi dari obligasi dan pinjaman perbankan," kata Dwi saat ditemui di Indonesia Investment Forum yang digelar Bank Mandiri di Hotel Four Seasons Jakarta, Senin (17/9/2012).

Dalam rencana bisnis perseroan, Semen Gresik memang sedang berencana mengakuisisi dua perusahaan semen di tingkat regional pada akhir tahun ini. Kabar yang beredar, perseroan akan mengakuisisi perusahaan semen di Vietnam atau Myanmar. Untuk mengakuisisi pabrik semen tersebut, perseroan harus menyiapkan dana sekitar 200 juta dollar AS.

Di sisi lain, Semen Gresik juga berencana membangun pabrik semen di Rembang (Jawa Tengah) dan di Indarung VI (Padang). Dana pembangunan kedua pabrik ini sekitar 700 juta dollar AS. Jika digabung, total dana yang diperlukan perseroan sekitar 900 juta dollar AS.

"Saat ini kami punya uang kas Rp 3-4 triliun. Jadi, masih butuh dana eksternal 400-500 juta dollar AS. Awal tahun akan kami putuskan mana yang akan dipilih, obligasi atau pinjam bank," tuturnya.

Sekadar catatan, saat ini, perseroan masih memiliki dana tunai (free cash) sebesar Rp 4 triliun dengan rasio utang terhadap ekuitas (debt to equity ratio/DER) masih sebesar 0,3 kali. "Artinya, kami masih memiliki peluang untuk mencari dana eksternal. Kami akan membatasi debt to EBITDA sekitar dua kali," paparnya.

Khusus pabrik semen di Indarung VI diperkirakan mulai beroperasi akhir tahun 2015 dengan produksi sebanyak tiga juta ton per tahun. Sementara pabrik semen di Rembang mulai dibangun akhir tahun ini atau paling lambat awal tahun depan dengan kapasitas produksi tiga juta ton.

"Dengan adanya kedua pabrik ini, pada 2015 diperkirakan akan ada tambahan enam juta ton," ujarnya. Berdasarkan perdagangan saham kemarin, saham SMGR masih bertahan di level Rp 14.100 per lembar saham.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ingin Sukses di Dunia Digital? Coba Program Free Trial SEO dari Undercover.co.id

Ingin Sukses di Dunia Digital? Coba Program Free Trial SEO dari Undercover.co.id

Work Smart
BI Proyeksikan Ekonomi Indonesia Tahun Depan Bisa 5,5 Persen

BI Proyeksikan Ekonomi Indonesia Tahun Depan Bisa 5,5 Persen

Whats New
Menhub Akui Pembelian Motor Listrik Lewat Subsidi Masih Jauh dari Target

Menhub Akui Pembelian Motor Listrik Lewat Subsidi Masih Jauh dari Target

Whats New
Harga Tiket Kereta Cepat Whoosh Naik Mulai 1 Desember, Animo Masyarakat Bakal Susut?

Harga Tiket Kereta Cepat Whoosh Naik Mulai 1 Desember, Animo Masyarakat Bakal Susut?

Whats New
Kartu BPJS Kesehatan Hilang, Apa yang Harus Dilakukan?

Kartu BPJS Kesehatan Hilang, Apa yang Harus Dilakukan?

Whats New
Daya Saing Investasi RI Dinilai Kalah dengan Vietnam, Mengapa?

Daya Saing Investasi RI Dinilai Kalah dengan Vietnam, Mengapa?

Whats New
Kemenkop UKM: 58 Persen Wirausaha Muda Mulai Bisnis Ramah Lingkungan

Kemenkop UKM: 58 Persen Wirausaha Muda Mulai Bisnis Ramah Lingkungan

Smartpreneur
Pendapatan Negara 2024 Ditarget Rp 2.802 Triliun, Pemerintah Andalkan Investasi dan Pajak

Pendapatan Negara 2024 Ditarget Rp 2.802 Triliun, Pemerintah Andalkan Investasi dan Pajak

Whats New
Tahun Anggaran Terakhir Kabinet Jokowi, DIPA Kini Berbentuk Digital

Tahun Anggaran Terakhir Kabinet Jokowi, DIPA Kini Berbentuk Digital

Whats New
Lazada: Indonesia Pasar Besar untuk E-commerce, Semua Punya Kesempatan Sama

Lazada: Indonesia Pasar Besar untuk E-commerce, Semua Punya Kesempatan Sama

Whats New
Platform Pinjaman Online Kredit Pintar Tunjuk CEO Baru

Platform Pinjaman Online Kredit Pintar Tunjuk CEO Baru

Whats New
Adaptasi Penjualan Produk Asuransi Unitlink Butuh Waktu 3-6 Bulan

Adaptasi Penjualan Produk Asuransi Unitlink Butuh Waktu 3-6 Bulan

Whats New
Tingkatkan Layanan, IoT Diterapkan di LRT Palembang

Tingkatkan Layanan, IoT Diterapkan di LRT Palembang

Whats New
Serahkan DIPA Terakhir Kabinet Jokowi, Sri Mulyani Harap Segera Terlaksana Awal 2024

Serahkan DIPA Terakhir Kabinet Jokowi, Sri Mulyani Harap Segera Terlaksana Awal 2024

Whats New
Kuliner Korea Makin Digandrungi, 4 Makanan Khas Berikut Bisa Dijadikan Ide Bisnis

Kuliner Korea Makin Digandrungi, 4 Makanan Khas Berikut Bisa Dijadikan Ide Bisnis

Smartpreneur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com