Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Fly and Drive" Gaya Malaysia

Kompas.com - 22/09/2012, 08:34 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F

Penulis

Dengan harga bensin yang murah, tambahnya, tentu tidak akan memberatkan turis untuk melakukan perjalanan darat, dan malah mendapatkan kesempatan melihat lebih banyak di Malaysia.

Produk wisata "Fly and Drive" ini juga menyasar wisatawan domestik. Dato' Ng mengungkapkan terjadi kenaikan kunjungan wisatawan domestik. Menurutnya, orang Malaysia dari Malaysia bagian timur (Sabah dan Serawak di Pulau Kalimantan) bisa datang ke Semenanjung Malaysia dengan pesawat terbang, lalu menjelajahi Semenanjung Malaysia dengan mobil.

"Sebaliknya, dari sini (Semenanjung Malaysia) terbang ke Sabah dan Serawak, lalu menyetir berkeliling di sana. Sebab, belum banyak orang dari sini yang melancong juga ke Sabah dan Serawak," ungkap Dato' Ng.

Malaysia Tourism Hunt 2012 sendiri dibuat untuk memperkenalkan produk "Fly and Drive". Sebanyak 90 peserta yang terdiri dari media internasional dari negara-negara Asia, media lokal Malaysia, dan biro perjalanan wisata Malaysia, mengunjungi berbagai tempat wisata di Malaysia selama 6 hari 5 malam.

Para peserta dibagi dalam kelompok dan saling bertanding untuk memecahkan teka-teki maupun aneka lomba fisik di setiap destinasi. Cara mencapai satu titik destinasi ke destinasi adalah dengan mobil yang dikemudikan oleh peserta itu sendiri.

Selama 6 hari, peserta akan dibawa berkeliling dari Putrajaya; Pahang meliputi Fraser's Hill, Raub, dan Bukit Gambang; serta Terengganu meliputi pula Pulau Redang. (Ni Luh Made Pertiwi F, dari Putrajaya, Malaysia)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com