Tahun 2020, Rasio Elektrifikasi Ditargetkan 100 Persen

JAKARTA, KOMPAS.com -- Perkembangan dunia kelistrikan di Tanah Air menunjukkan kemajuan signifikan. Hal ini ditandai dengan meningkatnya rasio elektrifikasi pada tahun 2011 hingga mencapai 73 persen. Untuk mendorong rasio elektrifikasi nasional hingga mencapai 100 persen pada tahun 2020 mendatang, inovasi bidang kelistrikan perlu segera dilakukan.

Hal itu terungkap dalam jumpa pers Pameran dan Seminar Kelistrikan 2012 bertema "Menjalin Bisnis dan Peluang Investasi Kelistrikan Antar Negara ASEAN", Rabu (26/9/2012) di Jakarta.

Pameran dan seminar itu dijadwalkan berlangsung pada 22-24 November 2012 di Batam, Kepulauan Riau.

Menurut Direktur Operasi Indonesia Barat PT PLN (Persero) Harry Jaya Pahlawan, Batam akan menjadi tuan rumah acara pameran dan seminar kelistrikan itu karena selama ini Batam merupakan pintu gerbang internasional bagi calon investor dan pelaku bisnis kelistrikan dari negara tetangga, yaitu Singapura dan Malaysia, serta negara-negara ASEAN lainnya.

Sementara itu, peningkatan rasio elektrifikasi nasional itu dilakukan antara lain melalui proyek percepatan diversifikasi energi (PPDE) pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) 10.000 megawatt.

Pada tahun ini, dari program percepatan pembangunan pembangkit listrik itu, sebanyak 3.100 megawatt akan menambah pasokan listrik untuk memperkuat sistem jaringan Jawa-Bali.

PT PLN (Persero) telah mencanangkan, visi 75/100, yakni dapat mencapai rasio elektrifikasi 100 persen pada saat ulang tahun ke-75 Kemerdekaan Indonesia,  tahun 2020. Terkait hal itu, PLN menjalankan program listrik prabayar dan 1 juta sambungan dengan tujuan memperbaiki akses bagi para pelanggannya.