Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT KAI: Wajar, Banyak yang Protes Tiket Naik

Kompas.com - 27/09/2012, 13:03 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pada 1 Oktober mendatang, tarif commuter line akan naik sebesar Rp 2.000 untuk seluruh rute. Protes pun dilayangkan kepada PT Kereta Api Indonesia. Bagi PT KAI, aksi protes konsumen adalah sesuatu yang wajar. 

"Kalau protes itu sih wajar, biasa. Kalau bicara fakta, ya, tidak apa-apa. Biar saja masyarakat sendiri yang akan menilainya," kata Kepala Humas Daops I PT KAI Mateta Rizalulhaq, di Jakarta, Kamis (27/9/2012).

Meskipun demikian, kata Mateta, protes yang dilayangkan masyarakat akan dijadikan sebagai bahan evaluasi bagi institusinya.

"Saya imbau agar unjuk rasa tersebut dengan memberi kritik dan solusi. Namun, jangan dilakukan dengan tindakan anarki," kata Mateta.

Seperti diketahui, rencana kenaikan tarif commuter line direspons dengan aksi petisi oleh komunitas pengguna kereta, KRL Mania. Menurut Mateta, pihaknya tak mengkhawatirkan hal tersebut.

"Soal itu harus dipertanyakan karena suara tersebut tidak mempresentasikan suara mayoritas dari penumpang yang tidak setuju," ujar Mateta.

Sebelumnya, Direktur Keuangan KAI Commuter Jabodetabek Tri Handoyo menjelaskan, kenaikan tarif commuter tersebut karena perseroan ingin meningkatkan layanan penumpang di seluruh kereta dan stasiun di Jabodetabek.

"Kenaikan tarif kereta rel listrik (KRL) AC ini untuk meningkatkan layanan di seluruh stasiun dan semua layanan kereta," kata Tri.

Apalagi, PT KAI juga berencana menaikkan target penumpang pada 2017 menjadi sebesar 1,2 juta penumpang. Saat ini, jumlah penumpang commuter di Jabodetabek mencapai sekitar 400.000 penumpang per hari. Sementara ketersediaan armada hingga saat ini hanya 268 unit KRL.

Menurut Tri, kenaikan tarif commuter ini juga akan meningkatkan layanan di stasiun, seperti peremajaan stasiun, peron, jumlah petugas keamanan, hingga untuk operasional kereta api, seperti membeli kereta dari Jepang. Saat ini, sudah ada 20 kereta bekas KRL seri 6000 dari Jepang yang sudah tiba di Tanjung Priok Jakarta. Kedatangan KRL tersebut merupakan program penambahan armada di tahun 2012 yang ingin mendatangkan hingga 90 kereta.

Tarif commuter yang akan naik adalah commuter dengan tujuan Bogor-Jakarta Kota/Jatinegara (Rp 9.000), Bogor-Depok (Rp 8.000), Depok-Jakarta Kota/Jatinegara (Rp 8.000), Bekasi-Jakarta Kota (Rp 8.500), Tangerang-Duri (Rp 7.500), dan Parung Panjang/Serpong-Tanah Abang (Rp 8.000).

Dengan alasan operasional yang tinggi itu, PT KAI menganggap bahwa pihaknya memerlukan biaya investasi yang tinggi pula. Salah satu caranya adalah menaikkan harga tiket KRL AC. Namun, upaya kenaikan tarif commuter line ini tidak berjalan lancar karena banyaknya gelombang protes dari para pengguna setia commuter line.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com