Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penerbangan Perdana AirAsia Kuala Lumpur-Lombok Terisi Penuh

Kompas.com - 12/10/2012, 15:32 WIB
Haryo Damardono

Penulis

LOMBOK, KOMPAS.com - Maskapai AirAsia Berhad hari Jumat (12/10/2012) ini melaksanakan perbangan perdana dari Kuala Lumpur, Malaysia menuju Lombok, Indonesia, dengan tingkat keterisian pesawat mencapai 100 persen.

Pesawat Airbus A320 yang membawa 180 penumpang itu lepas landas dari Kuala Lumpur pukul 08.35 pagi waktu Malaysia. Untuk memperingati momen bersejarah ini, AirAsia Berhad menggelar dua perayaan sekaligus, diawali pelepasan penerbangan dari Terminal Keberangkatan Low Cost Carrier (LCCT), Malaysia.

Acara ini dihadiri oleh CEO AirAsia Berhad, Aireen Omar dan Kepala Dinas Perhubungan dan Kominfo Nusa Tenggara Barat, Ridwansyah yang dalam kesempatan ini mewakili Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat. Keduanya memberikan cinderamata kepada seluruh penumpang penerbangan perdana AirAsia menuju Lombok.

"Kuala Lumpur - Lombok merupakan rute AirAsia menuju Indonesia ke-15 yang kami operasikan dari hub kami di Kuala Lumpur, serta ke-17 apabila ditambah dengan hub kami lainnya di Penang dan Kota Kinabalu. Sejak penjualan kursi untuk rute Kuala Lumpur-Lombok resmi dibuka, kami berhasil menjual lebih dari 9.000 kursi dan angka ini terus bertambah. Kami berupaya maksimal untuk memperkenalkan Lombok kepada masyarakat dunia, dan sangat senang melihat antusiasme mereka yang begitu luar biasa," kata Aireen, Jumat, dalam surat elektroniknya.

Aireen Omar dan Ridwansyah turut bergabung dalam penerbangan perdana bernomor AK 1408 ini, disertai rombongan yang terdiri dari perwakilan AirAsia Berhad dan juga Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat. Menurut Aireen, Indonesia adalah pasar yang sangat penting bagi AirAsia. Hingga saat ini AirAsia telah menerbangkan lebih dari 9,3 juta penumpang dari Malaysia menuju Indonesia.

"Indonesia menjanjikan peluang bisnis yang sangat potensial. Dengan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, semakin banyak orang di Indonesia mampu dan ingin bepergian dengan menggunakan pesawat udara. Kami yakin bahwa industri penerbangan di Indonesia akan terus berkembang seiring dengan meningkatnya daya beli masyarakat," lanjut Aireen.

Perayaan di Kuala Lumpur kemudian berlanjut ke Lombok, dimana penerbangan perdana AK 1408 mendapatkan sambutan yang tak kalah istimewa saat mendarat di Bandara Internasional Lombok pukul 11.45 siang waktu setempat di hari yang sama.

Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat, Badrul Munir bersama dengan CEO AirAsia Indonesia, Dharmadi turut hadir untuk menyambut kedatangan penerbangan perdana dari Kuala Lumpur ini.

Setiba di bandara, seluruh penumpang disambut oleh tarian tradisional serta kalungan selendang khas Lombok. Badrul Munir menyambut kedatangan perdana AirAsia di Lombok dengan antusias dan mengatakan, "merupakan kehormatan bagi kami dapat menyambut kedatangan perdana AirAsia ke Lombok.

"Kami percaya penerbangan langsung dari Kuala Lumpur menuju Lombok akandapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap peningkatan jumlah wisatawan," kata Badrul.

"Selain itu, kami juga berharap hubungan bilateral Indonesia-Malaysia akan semakin kuat serta kerja sama ekonomi kedua kota melalui kegiatan bisnis dan pariwisata akan semakin meningkat," lanjutnya.

"Kami pun bangga dapat membuka pintu pagi para wisatawan untuk menikmati keindahan dan keajaiban Lombok; permata Nusantara yang menawarkan pemandangan indah, perairan biru, dan petualangan di alam terbuka sehingga dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan dari setiap pengunjung," jelasnya.

Sebaliknya, penduduk Nusa Tenggara Barat mendapatkan akses langsung menuju Malaysia dan dunia, karena dari Kuala Lumpur, AirAsia melayani berbagai rute menuju destinasi menarik lainnya di seluruh dunia," ujar Badrul. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com