Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bawa 7 Kg Heroin dan Sabu, Wanita Ini Ditangkap

Kompas.com - 15/10/2012, 14:37 WIB
Kontributor Semarang, Puji Utami

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Seorang wanita berinisial RS (37) kelahiran Medan ditangkap di Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Semarang. Ia kedapatan membawa paket narkoba jenis sabu dan heroin sebanyak 7,74 kg.

Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Supraptono mengatakan, tersangka ditangkap pada Sabtu (13/10/2012) pukul 17.30 WIB dengan penerbangan Air Asia no AK-1310 rute Kuala Lumpur (Malaysia) - Semarang (Indonesia). Penangkapan ini dilakukan pihak Bea Cukai bekerjasama dengan Direktorat Narkoba Polda Jateng serta Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jawa Tengah.

"Dari hasil pemeriksaan menggunakan X-Ray, terdapat 4 paket narkotika yang ditaruh pada dinding koper yang dibawanya. Tersangka ini membawa dua koper yang masing-masing koper terdapat dua paket," ujarnya saat gelar perkara Senin (15/10/2012).

Penyelundupan ini, ungkapnya, merupakan yang pertama kali digagalkan melalui bandara Ahmad Yani sejak dibukanya penerbangan internasional oleh maskapai Air Asia pada Februari 2012. Pada koper pertama ditemukan dua paket heroin dengan berat total 4,5 kg senilai Rp 11,2 miliar. Sedangkan pada koper kedua terdapat dua paket sabu dengan berat total 3,24 kg sabu senilai Rp 4,8 miliar. Paket tersebut disimpan pada dinding palsu di dalam koper.

"Modus yang digunakan ini tergolong lama, dan kasus ini penyelidikannya akan dilanjutkan oleh Direktorat Narkoba Polda Jateng," tambahnya.

Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara terhadap tersangka, heroin diduga berasal dari Filipina, sedangkan sabu dari Malaysia. Barang haram tersebut rencananya akan dibawa ke Jakarta.

Tersangka juga mengaku pernah membawa barang serupa melalui bandara Internasional Adi Sumarmo Solo pada 31 Agustus lalu dan lolos. Narkoba kemudian dibawa ke Jakarta melalui transportasi kereta api.

Hal serupa juga akan dilakukan tersangka, namun sudah tertangkap terlebih dahulu di Bandara Ahmad Yani. Sekali perjalanan membawa barang haram itu, tersangka mengaku diberi upah sebesar Rp 20 juta. Kasus tersebut saat ini masih dilakukan pengembangan untuk mengungkap jaringannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com