Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembayaran Utang Pemerintah dan Swasta Terus Perlemah Rupiah

Kompas.com - 16/10/2012, 11:19 WIB
Khaerudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Besarnya aliran dana keluar dari Indonesia, khususnya untuk pembayaran utang swasta dan pemerintah, telah menjadi salah satu penyebab terus melemahnya rupiah dalam beberapa pekan terakhir. Meski Bank Indonesia telah mengeluarkan peringatan terkait hal ini, kemungkinan tren pelemahan rupiah masih terus berlanjut.

Menurut Salamuddin Daeng dari Institute of Global Justice, harus diakui bahwa aliran dana keluar dari Indonesia untuk membayar utang pemerintah dan swasta menjadi salah satu penyebab utama terus melemahnya rupiah dalam beberapa pekan ini.

"Setiap triwulan lebih dari Rp 40 triliun harus dikeluarkan oleh pemerintah untuk membayar bunga utang dan cicilan utang pokok. Sementara pada saat yang sama tidak ada aliran dana masuk baik dalam bentuk investasi maupun utang baru," kata Salamuddin di Jakarta, Selasa (16/10/2012).

Salamuddin mengakui, krisis yang melanda Uni Eropa dan Amerika Serikat ikut menjadi pemicu melemahnya rupiah ini. "Selain itu bangkrutnya berbagai perusahaan komoditas unggulan Indonesia seperti batubara dan komoditas mineral lainnya, ikut memicu pelemahan rupiah, mengingat beban utang yang harus dibayarkan sektor swasta menambah aliran modal keluar," katanya.

Indonesia, lanjut Salamuddin, harus memperbaiki posisi utang pemerintah dan swasta jika ingin posisi rupiah tetap stabil. "Posisi utang pemerintah lebih dari Rp 2000 triliun baik dari dalam maupun luar negeri. Posisi utang swasta luar negeri lebih dari Rp 1000 triliun. Posisi utang dan kecenderungan krisis ini akan semakin membahayakan ekonomi Indonesia dalam hari-hari ke depan," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Earn Smart
Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Whats New
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com