Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laba Bersih Bukit Asam Turun

Kompas.com - 30/10/2012, 03:24 WIB

Jakarta, Kompas - Penurunan harga jual batubara membuat laba bersih PT Bukit Asam Tbk pada triwulan III-2012 ikut melorot sekitar 5 persen. Penurunan laba bersih tersebut terjadi di tengah kenaikan pendapatan sekitar 12 persen perseroan.

Pada periode Januari-September 2012, PT Bukit Asam meraih laba bersih senilai Rp 2,2 triliun, sementara raihan pada periode sama tahun lalu senilai Rp 2,32 triliun. Pada periode sembilan bulan pertama tahun ini, pendapatan PT Bukit Asam mencapai Rp 8,72 triliun, lebih tinggi dari pendapatan di periode sama tahun lalu yang senilai Rp 7,75 triliun.

Sekretaris Perusahaan PT Bukit Asam Tbk Joko Pramono mengungkapkan, pendapatan PT Bukit Asam terdongkrak oleh kenaikan volume penjualan sekitar 15 persen menjadi 11,36 juta ton. Pada triwulan III tahun lalu, volume penjualan perseroan hanya mencapai 9,86 juta ton.

Namun, raihan itu tidak mampu menahan turunnya laba bersih perseroan akibat penurunan harga seiring dengan turunnya permintaan komoditas secara global akibat krisis utang di Eropa. Harga jual rata-rata batubara PT Bukit Asam turun menjadi Rp 765.934 per ton.

”Harga ini lebih rendah sekitar 2 persen dari periode yang sama tahun lalu, sebesar Rp 785.205 per ton,” kata Joko, di Jakarta, Senin (29/10).

Menurut Joko, kenaikan pendapatan perseroan terdongkrak dari kontribusi produksi batubara sebanyak 10,87 juta ton. Jumlah itu termasuk 0,63 juta ton produksi anak perusahaan PT IPC dan pembelian batubara dari pihak ketiga sebanyak 1,13 juta ton.

PT Bukit Asam menargetkan laba bersih sepanjang tahun 2012 sebesar Rp 3,4 triliun. Seperti ditegaskan Direktur Utama PT Bukit Asam Milawarma pada pertengahan tahun ini, target itu akan dicapai antara lain dengan fokus pada seleksi pencarian lahan pertambangan batubara berkalori tinggi. PT Bukit Asam hingga pertengahan tahun memiliki kualitas produksi lahan batubara mulai terendah 5.000 kcal/kg hingga 7.000 kcal/kg.

”Dengan bisa menjaga kualitas batubara yang lebih tinggi, margin yang diperoleh dari hasil penjualan diharapkan juga tinggi. Perseroan juga mendorong efisiensi biaya operasional untuk transportasi,” kata Milawarma.

Aspek pengembangan

Di tengah belum membaiknya permintaan, menurut Joko, PT Bukit Asam terus memperluas aspek pengembangan usaha perseroan. September lalu, misalnya, PT Bukit Asam membentuk sebuah perusahaan, PT Huadian Bukit Asam Power (HBAP). Hal itu dilakukan dalam rangka pembangunan PLTU Mulut Tambang 2 x 620 MW (Sumsel 8) di Banko Tengah, Tanjung Enim, Sumatera Selatan.

PT Bukit Asam memiliki 45 persen saham di HBAP. PT Bukit Asam menandatangani perjanjian pasokan batubara sebagai pemasok tunggal batubara 5,4 juta-6 juta ton per tahun untuk jangka waktu 25 tahun. (BEN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com