Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gita Wirjawan Bertemu Mendag Inggris

Kompas.com - 31/10/2012, 17:04 WIB
Eny Prihtiyani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Menteri Perdagangan RI Gita Wirjawan melakukan pertemuan dengan Menteri Perdagangan dan Investasi Inggris Lord Stephen Green, Selasa (30/10) di London, Inggris.

Pertemuan kedua Menteri tersebut dilakukan dalam kerangka Annual Trade Talks yang telah dimulai tahun lalu di Jakarta pada 1 November 2011. Beberapa isu yang dibahas oleh kedua Menteri Perdagangan antara lain terkait peningkatan total nilai perdagangan kedua negara dari 2,9 miliar dollar AS pada tahun 2011 menjadi 6 miliar dollar AS pada tahun 2015.

Target penggandaan total nilai perdagangan ini dinilai memungkinkan mengingat ekonomi kedua negara yang pada dasarnya saling melengkapi (komplementer) serta masih sedikitnya pangsa pasar perdagangan kedua negara yang belum dimanfaatkan.

Meski demikian, Gita menekankan kepada mitranya bahwa target peningkatan perdagangan tersebut dapat tercapai jika sejumlah hambatan untuk memasuki pasar Inggris dapat diatasi.

"Dalam pembicaraan, kami secara khusus menekankan kembali keinginan agar Inggris dapat membantu Indonesia dalam memenuhi ketentuan REACH atau Registration, Evaluation, Authorization and Restrictions of Chemicals, dan juga agar Inggris ikut mendorong Uni Eropa segera memberikan pengakuan atas Sistem Verifikasi Legalitas Kayu Indon esia (SVLK)," tegas Mendag dalam siaran pers Rabu (31/10/2012).

Selain kedua isu tersebut, Indonesia juga menyampaikan concern terhadap rencana penerapan ketentuan product's environmental footprint, serta indikasi bahwa Inggris sedang mempertimbangkan kebijakan plain packaging of tobacco products seperti yang akan dilaksanakan Australia mulai Desember mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com