Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/11/2012, 15:32 WIB
Evy Rachmawati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Hasil gas dari train 3 proyek Tangguh akan diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan pembangkit listrik milik PT Perusahaan Listrik Negara (Persero). Untuk itu, pemerintah saat ini sedang merumuskan formula harga gas Tangguh bagi perusahaan listrik milik negara itu agar sesuai keekonomian proyek, tetapi tidak memberatkan bagi konsumen domestik lain.

Menurut Deputi Perencanaan Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) Widhyawan Prawiraatmadja, Senin (5/11/2012), di Jakarta, 40 persen hasil gas dari train 3 Tangguh nantinya akan dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan domestik, sedangkan 60 persen akan diekspor.

Pemerintah saat ini sedang merumuskan formula harga gas untuk train 3 Tangguh. "Harganya yang terbaik nanti. Jadi, tergantung kontraknya berapa, misalnya PLN kontraknya beli LNG berapa. Kan, sekarang harga gas dari Nusantara Regas jadi acuan, paling tidak sama dengan itu, yaitu 0,11 dari harga rata-rata minyak Indonesia (ICP). Kalau ICP 100 dollar AS per barrel, harga gas menjadi 11 dollar AS per MMBTU," ujarnya.

"Kami menginginkan harga jual gasnya bisa tinggi untuk meningkatkan penerimaan negara. Jadi, kalau gas diekspor, akan ada keuntungan yang didapat. Kalau misalnya ke industri dibikin murah, maka silakan dibikin murah oleh pemerintah," kata dia menegaskan.

Terkait pengalihan pasokan gas Tangguh yang semula ke Sempra lalu ke pembeli lain (Sempra diversion), Widhyawan menjelaskan, saat ini pemerintah sedang menghitung berapa kebutuhan gas untuk domestik.

"Pengalihan pasokan gas yang untuk Sempra akan didahulukan untuk domestik. Jadi, nantinya ditentukan berapa kebutuhan gas untuk Arun dan fasilitas terapung penerima gas (FSRU) Jawa Tengah, dan pembeli lain," ujarnya.

"Jadi, selama ada kebutuhan di dalam negeri, tentu alokasi gas Tangguh yang dialihkan dari Sempra untuk kepentingan domestik. Kalau FSRU sudah selesai dibangun, tentu harus ada pasokan LNG. Misalnya, jika FSRU Arun jadi, tentu itu untuk memenuhi kebutuhan PLN dan industri dan nantinya akan disalurkan pakai pipa ke Belawan dan daerah lain," papar Widhyawan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Gaji Tinggi Eko Darmanto, Eks Kepala Bea Cukai DIY yang Diciduk KPK

    Gaji Tinggi Eko Darmanto, Eks Kepala Bea Cukai DIY yang Diciduk KPK

    Whats New
    Kereta Cepat Whoosh Sudah Digunakan oleh 718.000 Penumpang

    Kereta Cepat Whoosh Sudah Digunakan oleh 718.000 Penumpang

    Whats New
    3 Perusahaan Gas Teken Perjanjian Jual Beli untuk Pasok Industri di Aceh dan Sumut

    3 Perusahaan Gas Teken Perjanjian Jual Beli untuk Pasok Industri di Aceh dan Sumut

    Whats New
    Apa Itu Asuransi: Pengertian, Unsur, Manfaat, dan Jenisnya

    Apa Itu Asuransi: Pengertian, Unsur, Manfaat, dan Jenisnya

    Earn Smart
    Cara Menghitung Pendapatan Per Kapita dan Contohnya

    Cara Menghitung Pendapatan Per Kapita dan Contohnya

    Whats New
    Rekrutmen Tamtama dan Bintara TNI AL 2024 Dibuka, Simak Persyaratannya

    Rekrutmen Tamtama dan Bintara TNI AL 2024 Dibuka, Simak Persyaratannya

    Work Smart
    Luncurkan Iklan Terbaru, Sido Muncul Promosikan Pariwisata Indonesia ke Dunia Internasional

    Luncurkan Iklan Terbaru, Sido Muncul Promosikan Pariwisata Indonesia ke Dunia Internasional

    BrandzView
    Perkuat Vokasi Standar Eropa, Kemenperin Gandeng Mitra Jerman dan Swiss

    Perkuat Vokasi Standar Eropa, Kemenperin Gandeng Mitra Jerman dan Swiss

    Whats New
    Daftar UMK Kota Bandung 2024 dan 26 Daerah Lain di Jawa Barat

    Daftar UMK Kota Bandung 2024 dan 26 Daerah Lain di Jawa Barat

    Work Smart
    Cek Promo 12.12 KAI, Beli Tiket Kereta Api Dapat Diskon 20 Persen

    Cek Promo 12.12 KAI, Beli Tiket Kereta Api Dapat Diskon 20 Persen

    Whats New
    Tinggalkan Dollar AS, Transaksi Indonesia dan Korea Selatan Gunakan Rupiah dan Won Mulai 2024

    Tinggalkan Dollar AS, Transaksi Indonesia dan Korea Selatan Gunakan Rupiah dan Won Mulai 2024

    Whats New
    Cara Transfer BSI ke BRI, BCA, BNI, dan Mandiri via BI Fast

    Cara Transfer BSI ke BRI, BCA, BNI, dan Mandiri via BI Fast

    Spend Smart
    Keluh Kesah Bos Pizza Hut Usahanya Terimbas Gerakan Boikot Produk Israel

    Keluh Kesah Bos Pizza Hut Usahanya Terimbas Gerakan Boikot Produk Israel

    Whats New
    10 Saham Paling Cuan Pekan Ini, Ada Dua Emiten Prajogo Pangestu hingga Kimia Farma

    10 Saham Paling Cuan Pekan Ini, Ada Dua Emiten Prajogo Pangestu hingga Kimia Farma

    Whats New
    Mau Liburan Akhir Tahun? Simak Dulu Tips Libur 'Anti Boncos' Ini

    Mau Liburan Akhir Tahun? Simak Dulu Tips Libur "Anti Boncos" Ini

    Spend Smart
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Lengkapi Profil
    Lengkapi Profil

    Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com