Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Revitalisasi Kilang Arun Butuh Kepastian Pasokan Gas

Kompas.com - 06/11/2012, 21:43 WIB
Evy Rachmawati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com-PT Pertamina (Persero) meminta kepastian pasokan gas untuk proyek revitalisasi Kilang Arun yang berlokasi di Lhokseumawe, Aceh, menjadi terminal penerima dan regasifikasi gas alam cair (LNG). Kepastian pasokan ini menjadi syarat dimulainya pengerjaan proyek tersebut.

Wakil Presiden Komunikasi Korporat Pertamina Ali Mundakir, menyampaikan hal itu dalam keterangan tertulis, Selasa (6/11/2012), di Jakarta.

Proyek Revitalisasi Kilang LNG Arun menjadi terminal penerima dan regasifikasi Arun direncanakan memiliki kapasitas total 400 juta kaki kubik per hari (MMSCFD).

Pasokan gas tersebut diharapkan dapat dimanfaatkan industri pupuk, bahan bakar listrik, dan industri di Aceh dan Sumatera Utara. Namun proyek tersebut belum mendapatkan kepastian alokasi gas yang bersifat final secara kontraktual.

Rencana pasokan sebanyak 140 MMscfd untuk PLN dari LNG Tangguh yang rencananya akan dipasok melalui terminal penerima dan regasifikasi LNG Arun juga masih dalam pembahasan mengenai harga di pemerintah.

Untuk itu, pihaknya sangat mendukung upaya pemerintah untuk melakukan finalisasi kepastian pasokan gas bagi proyek yang strategis bagi ketahanan energi nasional tersebut.

Pertamina juga telah menyatakan minat untuk membeli LNG domestik bagi keperluan proyek tersebut kepada produsen LNG Tangguh, Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Migas dan pemerintah.

Proyek revitalisasi Kilang LNG Arun diharapkan dapat menghidupkan kembali denyut industri di Aceh, menjaga keberlanjutan Pupuk Iskandar Muda, serta menjaga pasokan listrik di provinsi ujung Barat Indonesia tersebut.

Selain itu, melalui proyek pipa yang akan menghubungkan Arun dan Belawan, pasokan gas untuk terminal penerima dan regasifikasi Arun akan meningkatkan ketahanan pasokan energi dan juga bahan baku industri di Sumatera Utara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com