Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Motif Ekonomi di Balik Kampanye Antitembakau?

Kompas.com - 07/11/2012, 18:54 WIB
Didit Putra Erlangga Rahardjo

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Kampanye antitembakau yang menyebut rokok sebagai biang gejala degeneratif pada tubuh manusia secara awam diterima sebagai promosi kesehatan masyarakat. Namun, ada pula yang menyebut bahwa kampanye ini sesungguhnya merupakan agenda asing untuk melumpuhkan industri tembakau nasional dan kemudian dikuasai satu per satu.

Hal itu dikemukakan oleh Ketua Majelis Pertimbangan Organisasi (MPO) Federasi Serikat Pekerja Rokok, Tembakau, Makan, Minum (FSP RTMM) Soeganda Priyatna, Rabu (7/11/2012) di Gedung Indonesia Menggugat, Bandung, Jawa Barat. Lontaran itu dia kemukakan saat acara bedah buku Muslihat Kapitalis Global yang ditulis Waskito Giri Sasongko.

Menurut Soeganda, industri rokok kretek mempunyai sejarah panjang di Indonesia sebagai perusahaan yang padat karya. Sewaktu krisis ekonomi mendera pun, sektor ini paling tahan goncangan tanpa ada rasionalisasi karyawan ataupun nasionalisasi.

"Yang ada sekarang, pemerintah terus mengganggu industri rokok kretek melalui peraturan," kata Soeganda.

Dia menyebut masuknya Phillip Morris yang menguasai Sampoerna sebagai salah satu indikasi pemerintah yang mempersilakan modal asing ikut campur di sektor rokok kretek. Saat ini terdapat 425.000 anggota FSP RTMM yang bekerja di 275.000 industri rokok seluruh Indonesia.

Budayawan Mohamad Sobary menjelaskan, pemerintah terkesan sengaja mematikan usaha kecil rokok kretek dengan memasang cukai sangat tinggi sehingga banyak industri gulung tikar. Jumlah cukai yang harus dibayar industri kecil hampir sama dengan industri besar sehingga tidak adil.

Sang penulis buku, Waskito, mengungkapkan, bukunya mencoba melihat kampanye antitembakau lebih dalam lagi melampaui pemahaman awam, yakni kampanye kesehatan semata. Dia melihat ada skema perdagangan global yang bermain dan melibatkan campur tangan pihak asing yang mencoba untuk ambil untung dari kegamangan sikap dan posisi pemerintah terhadap tembakau.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penjelasan DHL soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Penjelasan DHL soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Stok Lampu Bisa Langka gara-gara Implementasi Permendag 36/2023

Stok Lampu Bisa Langka gara-gara Implementasi Permendag 36/2023

Whats New
IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

Whats New
Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Whats New
Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Whats New
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Whats New
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Whats New
Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Whats New
Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Earn Smart
Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Earn Smart
Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

Whats New
United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

Whats New
Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Whats New
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com