Jakarta, Kompas
Direktur Bahan Bakar Minyak (BBM) BPH Migas Djoko Iswanto menyampaikan hal itu saat dihubungi, Jumat (9/11), di Jakarta.
Djoko menyatakan, ada dua perusahaan yang lolos seleksi sebagai pendamping Pertamina dalam mendistribusikan BBM bersubsidi tahun 2013. Dua perusahaan itu adalah PT AKR dan PT Surya Parna Niaga, sedangkan PT Shell Indonesia dinyatakan tidak lolos seleksi.
”Shell tidak lolos karena minta alpha (biaya distribusi dan margin) terlalu besar,” kata Wakil Ketua Komite BPH Migas Fahmi Harsandono. Pihak Shell meminta alpha berkisar Rp 800 sampai Rp 900 per liter. Padahal, badan pengatur itu menginginkan alpha BBM bersubsidi di bawah angka itu.
Selain itu, Shell Indonesia tidak bersedia membangun infrastruktur di luar Jawa-Bali. Perusahaan migas asal Belanda itu hanya mau membangun infrastruktur atau stasiun pengisian bahan bakar untuk umum di Jawa Timur.
Sebagaimana dikabarkan sebelumnya, Shell menawarkan untuk mendistribusikan BBM bersubsidi di 70 tempat di Jawa Timur untuk melayani sepeda motor.
Padahal, lanjut Fahmi, pihaknya menginginkan agar badan usaha pendamping Pertamina itu turut menyalurkan BBM bersubsidi di daerah terpencil ataupun di kawasan nelayan.
Hal ini untuk meningkatkan akses nelayan terhadap BBM bersubsidi sesuai permintaan Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Selanjutnya, BPH Migas akan melaksanakan verifikasi mengenai kesiapan infrastruktur yang dilaksanakan AKR dan SPN pada Januari-Februari.
”Penetapan pemenang tender tergantung dari kesiapan infrastruktur yang mereka bangun,” ujarnya.
Badan pengatur itu mempertimbangkan untuk meningkatkan alokasi BBM bersubsidi tahun depan bagi badan usaha pendamping Pertamina. Hal ini untuk menarik minat pihak swasta untuk ikut menyalurkan BBM bersubsidi dan membangun infrastruktur penyediaan bahan bakar itu.
Di tempat terpisah, External Communications and Social Performance Manager Shell Indonesia Sri Wahyu Endah menyatakan, sampai saat ini Shell belum menerima pengumuman resmi dari BPH Migas tentang hasil tender. ”Oleh karena itu, kami belum bisa memberikan komentar,” ujarnya menegaskan.
Wakil Presiden Komunikasi Korporat PT Pertamina Ali Mundakir menyatakan, Pertamina siap untuk mendistribusikan BBM bersubsidi ke seluruh penjuru di Indonesia, termasuk ke berbagai daerah terpencil.
Pertamina memiliki infrastruktur di berbagai tempat hingga di daerah terpencil. Pertamina juga bisa memasuki wilayah-wilayah terpencil di Indonesia bagian timur.