Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aliansi Rakyat NTB Aksi Tolak "Outsourcing"

Kompas.com - 22/11/2012, 19:39 WIB
Kontributor Kompas TV, Abdul Latif Apriaman

Penulis

MATARAM, KOMPAS.com - Seratusan mahasiswa dari berbagai elemen gerakan dan pekerja PLN NTB, Kamis siang (22/11) berunjuk rasa ke gedung DPRD NTB. Mereka mendesak penghapusan sisten kerja outsourcing yang selama ini diberlakukan pada 750 orang pekerja PLN NTB.

Aksi massa yang tergabung dalam Aliansi Rakyat NTB Tolak Outsourcing diwarnai dengan pentas teatrikal tentang betapa beratnya beban kerja para pekerja outsourcing di PLN NTB yang tidak dibarengi dengan upah layak dan jaminan kesehatan dan keselamatan yang memadai, sementara pekerjaan yang mereka lakoni terbilang berisiko.

"Saya pernah jatuh dan patah, tapi biaya pengobatan saya tanggung sendiri," Edi Turmajo (54) yang sudah bekerja lebih dari 32 tahun di PT salah satu perusahan mitra PLN NTB.

Dalam pernyataan sikapnya, Aliansi Rakyat NTB Tolak Outsourcing menyatakan bahwa selama ini PLN NTB telah mengabaikan menjalankan amanat UU No. 13 tahun 2003, karena pekerjaan yang dilakukan para pekerja PLN di perusahaan mitra tersebut, adalah pekerjaan-pekerjaan utama yang tidak masuk dalam kategori pekerjaan yang diperbolehkan untuk menggunakan sistem outsourcing.

"Sistem outsourcing ini adalab bentuk penindasan gaya baru yang mesti dilawan untuk dihapuskan," teriak Fadil, salah seorang aktivis Front Mahasiswa Nasional.

Selain mengalami tekanan dalam pekerjaan yang tidak seimbang dengan penghargaan yang diterima, para pekerja PLN NTB yang terlibat dalam aksi-aksi selama ini juga mendapat intimidasi dan terancam akan dipecat dari pekerjaan mereka.

Dalam dialog multipihak yang melibatkan para pekerja, pihak PLN NTB, Dinas Tenaga Kerja NTB yang difasilitasi Komisi IV DPRD NTB akhirnya disepakati dua poin kesepakatan yang cukup melegakan para pekerja.

Poin kesepakatan itu adalah, persoalan status para pekerja akan dibicarakan di tingkat nasional, dan penghentian intimidasi serta ancaman PHK bagi para pekerja yang selama ini menjalankan aksi. Kesepakatan ini disambut baik para pekerja yang kemudian membubarkan diri dengan tertib.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com