JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah sedang mengkaji kemungkinan penerapan kebijakan jam-jam tertentu tanpa bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Hal ini untuk menjaga agar kuota BBM bersubsidi tidak melebihi kuota yang ditetapkan.
Demikian dikatakan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Evita H Legowo, Selasa (27/11/2012), di Jakarta. Pemerintah mengusulkan dilakukan jam-jam tertentu tanpa BBM subsidi. Misalnya, setiap hari Minggu pukul 08.00-14.00, dilarang membeli BBM bersubsidi.
Namun demikian, diakui bahwa ada beberapa hal yang harus mendapat persetujuan Menteri ESDM Jero Wacik. Jika telah disetujui Menteri ESDM, pihaknya akan mengubah sedikit sistemnya.
"Kami usulkan bukan sehari tanpa BBM subsidi, tetapi ada jam-jam tertentu dalam sehari yang dibatasi membeli gasolin bersubsidi," kata Evita.
Jika usulan itu disetujui, uji coba penerapan pembatasan pembelian BBM bersubsidi untuk jam-jam tertentu akan mulai diuji coba pada Desember.
Menurut Evita, dipilihnya hari Minggu, sebagai waktu untuk melaksanakan pembatasan pembelian BBM bersubsidi itu, disebabkan aktivitas kendaraan pada hari itu dinilai relatif tidak sepadat hari lainnya. "Kami akan coba, apakah ada dampaknya atau tidak. Nanti kalau bagus, kita coba lagi," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.