Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuota BBM Masih Tetap

Kompas.com - 28/11/2012, 05:28 WIB

JAKARTA, KOMPAS - Menteri Keuangan Agus DW Martowardojo, di Jakarta, Selasa (27/11), menyatakan, pemerintah masih akan mengusahakan agar penyerapan bahan bakar minyak bersubsidi sampai akhir tahun tetap sesuai dengan kuota ditetapkan, yakni 44,04 juta kiloliter.

Dari sisi keuangan negara, masih ada cadangan jika kuota jebol.

Agus memahami kuota bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di sejumlah daerah terlampaui. Akan tetapi, pemerintah tetap akan mengupayakan kuota nasional sampai akhir tahun tetap terjaga sampai 44,04 juta kiloliter. Saat ini, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral tengah berkoordinasi dengan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi dan PT Pertamina (Persero) untuk mencari strategi mengendalikan kuota.

”Saya tidak mengharapkan adanya peningkatan kuota. Tapi secara umum, fiskal kita dalam keadaan baik. Kita memang perlu memperhatikan penerimaan negara karena ada sedikit yang perlu diperhatikan dalam penerimaan negara. Tapi secara umum, fiskal kita dalam keadaan sehat,” kata Agus.

Jika kuota jebol, Agus mengatakan, sumber dana untuk menutupinya berasal dari penerimaan negara dan pembiayaan defisit anggaran. Saat ini, ada sejumlah dana di kas negara yang bisa dipakai untuk membiayai kebutuhan, termasuk keperluan membayar subsidi BBM bersubsidi dan listrik.

Saat ditanya sampai seberapa besar kemampuan fiskal negara menoleransi jebolnya kuota, Agus enggan menjawab.

Direktur Niaga dan Pemasaran PT Pertamina Hanung Budya dalam keterangan pers memperkirakan penyerapan BBM bersubsidi secara alami akan melebihi kuota sebanyak 1,27 juta kiloliter. Hal ini berarti biaya subsidi BBM tahun ini akan bertambah Rp 5,62 triliun. Sampai akhir tahun, kelebihan kuota Premium diperkirakan 450.000 kiloliter. Kelebihan kuota solar 800.000 kiloliter.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik mengimbau warga yang mampu untuk tidak membeli BBM bersubsidi. Ia mengakui, pemerintah hanya bisa mengimbau karena tidak memiki mekanisme untuk melarang pembelian BBM bersubsidi.

Sementara itu, pasokan Premium di stasiun pengisian bahan bakar untuk umum (SPBU) di Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang selama seminggu terakhir terganggu hingga Selasa kemarin.

Sejumlah SPBU di Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi memasang pengumuman kehabisan Premium dan solar karena pasokan dari Pertamina berkurang.

Pasokan BBM bersubsidi juga tersendat di sejumlah SPBU di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor, Jawa Barat, sehingga beberapa SPBU tutup

Di Gresik, Jawa Timur, masyarakat semakin sulit mendapatkan Premium. Sejumlah SPBU memasang tulisan ”Maaf Premium Habis”.

(LAS/EVY/DOE/ATO/PIN/GAL/MKN/BRO/ART/WIN/MDN/ACI/PRA/WHO/NIK/ODY/BAY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com