Lihat saja masalah ketenagakerjaan. Level tingkat pengangguran AS memang belum seburuk Spanyol. Namun demikian, posisi 7,9 persen dianggap masih cukup tinggi dari unemployment level aman bagi negara maju, yakni 5 persen. Belum lagi problema lesunya sektor perumahan, defisit anggaran serta ancaman utang yang terus-menerus membengkak.
Di satu sisi, memang tak dapat dipungkiri, banyak pihak yang menaruh harapan pada tokoh penting AS yang pernah menghabiskan waktu kecilnya di Jakarta ini. Apalagi Barack Husein Obama sedemikian kharismatiknya manakala dia sedang mengumandangkan orasi-orasinya.
Mungkin juga wajar jika ada pihak yang menggantungkan harapan pada Amerika ke depan. Terlebih dengan berlanjutnya kepemimpinan Obama, peluang konsistensi program-program penting guna pemulihan ekonomi bisa berjalan dengan lancar.
Kendati begitu, bukan tidak mungkin negara berbentuk republik federal itu bakal mengecewakan para pemujanya. Mengingat, rongrongan permasalahan yang membelenggu negaranya cukup berat. Kendati, secercah asa terindikasi masih bersisa di benak para investor sedunia. Bahwa Amerika bakal bangkit, memotori pulihnya ekonomi global menuju kehidupan yang lebih baik di tahun 2013.
Tentu saja dengan perjuangan berat dan penuh pergulatan. Untuk saat ini, kita lihat saja sepak terjang berikutnya dari pria kelahiran Honolulu-Hawai itu demi selamatkan Amerika. Mungkin saja, imbas akhirnya akan sampai pada kita semua… (Apressyanti Senthaury – BNI Analyst)
*Tulisan ini adalah pendapat pribadi penulis
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.