Inflasi November Sedikit Lebih Tinggi

JAKARTA, KOMPAS.com — Angka inflasi bulan November 2012 diprediksi akan sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi bulan November tahun-tahun sebelumnya.

Meskipun demikian, inflasi tahunan tahun ini diprediksi masih dalam kisaran aman bagi perekonomian. "Kami perkirakan angka inflasi November ada di antara 0,19 persen (month on month/MOM) dan 0,28 persen MOM; atau 4,44 persen (year on year/YOY hingga 4,54 persen YOY), di atas perkiraan Bank Indonesia 0,1 persen MOM," kata ekonom Samuel Sekuritas Indonesia, Lana Soelistianingsih, di Jakarta, Senin (3/12/2012).

Dengan perkiraan ini, angka inflasi di sepanjang tahun 2012 antara 3,79 persen (year to date/YTD) dan 4,54 persen YTD. Angka itu masih relatif aman hingga akhir tahun 2012.

Menurut Lana, tekanan inflasi kemungkinan berasal dari harga bahan makanan, terutama karena ada tekanan harga daging sapi yang melesat hingga Rp 120.000 per kilogram akibat pembatasan impor daging sapi.

Faktor pemicu inflasi lainnya berasal dari antisipasi terhadap kenaikan tarif listrik dan penerapan upah minimum provinsi (UMP) mulai 1 Januari 2013.