Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bosowa, Raksasa Baru Semen Indonesia

Kompas.com - 07/12/2012, 17:37 WIB
Abun Sanda

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Grup Bosowa, kelompok usaha yang dipimpin Chief Executive Officer Erwin Aksa (36), akan menjadi raksasa baru semen nasional. Bosowa siap memproduksi semen 12 juta ton per tahun pada tahun 2014.

Semen sebanyak itu diproduksi oleh tujuh pabrik di Pulau Jawa, Batam, Papua Barat, dan Sulawesi Selatan.

Erwin menuturkan di Jakarta, Kamis kemarin, produksi pabrik semen Bosowa kini mencapai 3,5 juta ton per tahun, yakni 2,5 juta ton di Kabupaten Maros (Sulawesi Selatan) dan satu juta ton di Batam.

Tahun 2013, Bosowa meningkatkan produksinya menjadi 5,7 juta ton per tahun.

Pabrik semen di Maros ditingkatkan menjadi 4,5 juta ton dan pabrik semen di Batam ditingkatkan produksinya menjadi 1,2 juta ton per tahun.

Pembangunan untuk meningkatkan produksi tengah dilakukan. "Bosowa ingin menjadi faktor dalam industri semen," tutur Erwin, generasi kedua Grup Bosowa.

Tahun 2014, seluruh proses pembangunan pabrik semen baru Bosowa selesai. Di antaranya, pabrik semen di Banyuwangi dengan produksi 2 juta ton. Pabrik semen di Kabupaten Barru, Sulsel, 3 juta ton, Cilegon 2 juta ton, Amurang 700 ribu ton, dan Sorong juga 700 ribu ton.

Alasan Bosowa masuk ke industri ini, tutur Erwin, sangat sederhana. Pembangunan di Indonesia tengah berjalan sangat cepat, kebutuhan semen demikian tinggi, sehingga produsen semen dalam negeri tidak mampu memenuhi permintaan pasar dalam negeri.

Itu sebabnya, grup usaha yang didirikan Aksa Mahmud ini membangun banyak pabrik semen di sejumlah provinsi. Jika seluruh ekspansi selesai, Bosowa akan menjadi kekuatan dominan dalam industri semen.

Sebagai perbandingan, produksi semen Padang lebih kurang 5,5 juta ton, Tonasa 6,5 juta ton, dan Gresik 11 juta ton. Setelah seluruh pabrik tersebut berproduksi, Erwin menyatakan Bosowa masih akan tetap ekspansi pabrik semen, untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan bahkan ekspor.

Percepat bayar utang

Selain membangun sejumlah pabrik, Erwin juga baru-baru ini memutuskan mempercepat pelunasan pinjaman sebesar Rp 1,3 triliun di tiga bank nasional. "Sedianya pinjaman tersebut akan jatuh tempo pada tahun 2015, tetapi kami putuskan melunasinya tiga tahun lebih awal karena perusahaan meraih kinerja cemerlang," ujar Erwin.

Rinciannya, Rp 1,2 triliun merupakan sindikasi PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Negara Indonesia Tbk, dan PT Bank Tabungan Negara Tbk.

Sisanya, Rp 0,1 triliun, merupakan pinjaman bilateral dari Bank Mandiri. Pinjaman tersebut digunakan untuk membangun pabrik semen Bosowa, Maros, berkapasitas 2,5 juta ton.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Astra Agro Lestari Sepakat Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakat Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Earn Smart
Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Whats New
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com