Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Defisit Perdagangan Bisa Bikin Bangkrut Industri

Kompas.com - 10/12/2012, 00:21 WIB
Khaerudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com-  Defisit perdagangan Indonesia yang makin besar, dinilai bisa membuat bangkrut industri nasional. Efek domino lain dari makin besarnya defisit perdagangan adalah pemutusan hubungan kerja, pengangguran hingga pemiskinan petani.

Demikian diungkapkan Salamuddin Daeng dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia di Jakarta, Minggu (9/12/2012).

Salamuddin mengatakan, pada bulan Oktober 2012, neraca perdagangan Indonesia mengalami defisit sebesar 1,55 miliar dollar Amerika Serikat. Defisit perdagangan Indonesia telah terjadi sejak April, Mei, Juni dan berlanjut hingga Oktober 2012.

Nilai impor Indonesia periode Oktober 2012 mencapai 17,21 miliar dollar AS atau naik sebesar 12,16 persen jika dibanding September 2012.

Menurut Salamuddin, kondisi defisit perdagangan makin diperparah dengan daya beli masyarakat yang tidak lagi ditopang oleh upah dan pendapatan, tetapi ditopang oleh kredit konsumsi.

"Saat ini angka kredit perumahan, properti, kredit kendaraan bermotor, kartu kredit, telah berada pada posisi yang membahayakan. Meskipun Bank Indonesia akan mengatur kebijakan uang muka kredit pemilikan rumah dan kredit kendaraan bermotor sebagai strategi menahan laju peningkatan kredit, namun hal itu tampaknya sia-sia," ujarnya.

Salamuddin mengatakan, pada gilirannya demam kredit untuk membeli barang impor ini akan sangat membahayakan perbankan nasional. Tingginya utang bank-bank nasional pada bank asing akan semakin meningkatkan kerentanan sektor perbakkan pada krisis global.

"Perbankkan nasional akan jatuh seiring peningkatan eskalasi krisis global pada bulan-bulan mendatang, dan potensi kredit macet di dalam negeri. Rezim SBY menjerumuskan rakyat dalam utang untuk membeli barang Impor," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com