Jakarta, Kompas -
Forum bisnis yang digelar di Hotel JW Marriott, Jakarta, Senin (10/12), tersebut dihadiri Menteri Ekonomi Slowakia Tomas Malatinsky, Duta Besar Slowakia untuk Indonesia Stefan Rozkopal, dan para pengusaha Slowakia.
Sebanyak enam nota kesepahaman dan satu perjanjian ditandatangani pada kesempatan tersebut untuk membangun pembangkit listrik 2 x 60 megawatt (MW) di Batam. Proyek ini segera dibangun untuk memenuhi kebutuhan industri di Batam.
”Di samping itu juga ada nota kesepahaman pengembangan pembangkit 2 x 600 MW bersama Singapura untuk melihat kemungkinan (listrik) itu memasok Singapura,” kata Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa.
Selain proyek terkait dengan energi, ada juga nota kesepahaman untuk membangun pabrik semen di Kalimantan Timur. ”Nilai total investasi nota-nota kesepahaman tadi sekitar 4 miliar dollar AS,” ujar Hatta.
Penuturan Hatta, semua program tersebut tidak berkaitan dengan utang serta tidak pula dibiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, tetapi murni melalui pengembangan public private partnership atau investor swasta.
Menurut Hatta, Slowakia sangat kuat di sisi teknologi, manufaktur, dan kelistrikan. Adapun Indonesia memiliki kekuatan dalam mengekspor minyak sawit melalui Slowakia dan melakukan penetrasi pasar ke Eropa.
Berdasarkan data Kementerian Koordinator Perekonomian, nilai total perdagangan Slowakia-Indonesia dalam lima tahun terakhir tumbuh rata-rata 6,1 persen per tahun. Nilai total perdagangan Slowakia-Indonesia mencapai 65,95 juta dollar AS tahun 2011 atau turun dibandingkan dengan tahun 2010 yang mencapai 84,5 juta dollar AS.
Komoditas ekspor utama Indonesia ke Slowakia adalah minyak sawit, karet alam, komponen alas kaki (sol sepatu dan bantalan tumit), serta aksesori video perekam.