Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

GMF AeroAsia Bidik Pasar Non-Garuda Terkendala Teknisi

Kompas.com - 11/12/2012, 09:58 WIB
Sri Rejeki

Penulis

SOLO, KOMPAS.com — PT Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia, anak perusahaan yang bergerak di bidang perawatan pesawat, untuk tahun 2013 menargetkan pasar yang lebih luas untuk pesawat-pesawat non-Garuda. Saat ini, pendapatan utama GMF berasal dari Garuda.  

Hal ini dikatakan Direktur Human Capital dan Corporate Affairs GMF AeroAsia Harkandri M Dahler.  

Diungkapkan Harkandri, tahun 2012 pihaknya menargetkan mampu mengantongi pendapatan 205 juta dollar Amerika Serikat. Dari jumlah itu, hanya 55-58 juta dollar AS yang berasal dari pesawat non-Garuda. Untuk tahun 2013, pihaknya menargetkan pendapatan 260 juta dollar AS dengan kontribusi pendapatan dari pesawat non-Garuda ditargetkan meningkatkan menjadi 91 juta dollar AS.  

"Kami akan membuat empat hangar untuk pesawat berbadan kecil, yang sudah ada tiga hangar untuk pesawat berbadan lebar," kata Harkandri.  

Selain membuat hanggar baru, pihaknya juga menyiapkan teknisi-teknisi terampil. Ini mengingat pesatnya perkembangan industri moda transportasi udara, tetapi tidak diimbangi penyediaan tenaga terampil di bidang perawatan pesawat. Pasar perawatan pesawat diperkirakan tumbuh pesat, yakni dari 850 juta dollar AS pada 2011 menjadi 2 miliar dollar AS pada tahun 2016. Pihaknya, menurut Harkandri, membutuhkan 7.500 teknisi yang diharapkan dapat terpenuhi 5-6 tahun mendatang.

"Kesalahan kami pada 10 tahun terakhir tidak merekrut tenaga terampil di bidang ini," kata Harkandri.  

Untuk itu, pihaknya selain membuat pusat pelatihan, juga menggandeng pihak lain seperti Solo Techno Park dan Sekolah Penerbangan Indonesia Curug untuk menyiapkan tenaga terampil di bidang perawatan pesawat.  

Direktur Eksekutif STP L Sumadi mengatakan, ada 96 anak yang akan mengikuti pelatihan perawatan struktur badan pesawat yang terbagi dalam empat angkatan. Untuk angkatan pertama, pelatihan yang berlangsung sembilan bulan ini diikuti 23 anak yang berasal dari Solo dan sekitarnya, Yogyakarta, dan Tangerang.

Pelatihan ini merupakan ikatan dinas dengan biaya total Rp 55 juta. Sebesar Rp 27,5 juta ditanggung oleh GMF, sisanya oleh siswa yang dapat dibayar secara mencicil 27 kali dengan bunga 6 persen/tahun bekerja sama dengan Bank Exim. Siswa setelah lulus mengikuti ikatan dinas lima tahun dengan gaji awal Rp 3 juta-Rp 4 juta per bulan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com