Delta Beli Virgin Atlantic demi Akses ke London

LONDON, KOMPAS.com — Maskapai Delta Air Lines mengakuisisi 49 persen saham Virgin Atlantic dalam upaya memperbesar akses Delta untuk memasuki Bandara Heathrow di London, Inggris. Akuisisi juga merupakan upaya Delta untuk meningkatkan daya saing di penerbangan melintasi Samudera Atlantik (Transatlantik).

"Langkah bisnis ini juga akan menarik dan positif bagi mitra kami, seperti KLM, Air France, dan Alitalia," kata Chief Executive Officer Delta, Richard Anderson, Rabu (12/12/2012), seperti dikutip dari Reuters.

Kemitraan dengan Virgin Atlantic akan membuat Delta mampu mengakses Heathrow sebagai salah satu bandara terpadat di Eropa. Delta pada akhirnya dapat berkompetisi dengan pemimpin industri United Continental dan American Airlines yang bermitra dengan British Airways.

"Kesepakatan bisnis telah dirintis selama dua tahun dan pembicaraan makin diintensifkan pada musim panas lalu," kata Peter Norris, Presiden Virgin Atlantic Group.

Saham yang diakuisisi Delta sebenarnya merupakan saham di tangan Singapore Airlines yang dibeli tahun 1999.

Chief Executive Virgin Richard Branson mengatakan, kesepakatan tersebut menandai sebuah era baru. "Akan menambah banyak lokasi yang kami terbangi," kata Branson.

Selain itu, kesepakatan tersebut meningkatkan kompetisi melawan American Airlines-British Airways, yang menguasai 60 persen pasar penerbangan antara Amerika dan London.

Di bawah joint venture, Delta dan Virgin akan berbagi biaya dan pendapatan dalam rute-rute antara Inggris dan Amerika Utara. Akan ada 31 penerbangan antara dua negara itu dan 23 penerbangan di antaranya akan beroperasi dari Heathrow, London.

Menurut Ray Neidl, analis dari Grup Maxim, Delta memang ingin mendominasi pasar terbesar di dunia, yakni New York. Akan tetapi, dominasi tersebut takkan mutlak tanpa penetrasi kuat di pasar terbesar kedua, yakni Heathrow.