Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepanjang 2012, Polisi Malaysia Tembak Mati 16 TKI

Kompas.com - 18/12/2012, 18:23 WIB
Aditya Revianur

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Migrant Care mencatat selama tahun 2012 telah terjadi 16 kasus penembakan buruh migran asal Indonesia oleh Polisi Diraja Malaysia. Penembakan tersebut berujung kematian pahlawan devisa Indonesia.

"Penembakan itu adalah extra judicial killing terhadap buruh migran Indonesia yang dituduh sebagai pelaku kriminalitas," kata Direktur Eksekutif Migran Care, Anis Hidayah di kantor International Labour Organization, Jakarta, Selasa (18/12/2012).

Hidayah menjelaskan, pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono sebagai pelindung TKI tidak melakukan pembelaan. Pemerintah, lanjutnya, bahkan melegitimasi tindakan di luar prosedur polisi diraja Malaysia itu.

Buruh migran yang tewas, terangnya, dicap kriminal oleh pemerintah sendiri. Padahal, belum ada putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap atau inkracht atas dugaan kriminalitas TKI tersebut.

"Puncak kepasifan adalah perendahan HAM yang dilakukan pemerintah (SBY) dan tidak melakukan diplomasi yang berwibawa. Bagaimana mensupport dan bagaimana perlindungan TKI-nya," tandasnya.

Ia menambahkan, hingga saat ini Migrant Care masih memantau perkembangan kasus penembakan tiga buruh migran asal NTB. Kasus tiga buruh migran itu, Herman, Abdul Kadir dan Maad Noor, masih dipenuhi kejanggalan. Keluarga tiga buruh migran itu sampai kini belum mendapatkan akses informasi hasil lengkap otopsi.

"Keluarga TKI itu menilai ada organ yang hilang dari tubuh 3 mayat keluarganya. Namun, hingga kini pemerintah Malaysia terkesan menutupi hasil otopsi. Malaysia tidak memaparkan hasil otopsi pada keluarga, bahkan publik," terangnya.

Ia mengungkap, pemerintah Malaysia tidak serius memproses hukum para polisi diraja itu. Hal tersebut, jelas bertentangan dengan asas keadilan dan kepastian hukum. Padahal, keluarga penembakan, tegasnya, menantikan keadilan dan tegaknya hukum dari tanah air.

Perkosaan TKW

Selain melakukan penembakan, Migran Care mencatat polisi diraja Malaysia juga memperkosa TKI. Sebanyak tiga aparat polisi diraja Malaysia melakukan pemerkosaan atas SM, TKI asal Jawa Tengah.

Mereka beramai-ramai memperkosa SM di Bukit Mertajam, Pulau Penang, Malaysia. Proses hukum, lanjutnya, juga tidak ditegakkan sama seperti kasus penembakan.

"Para pelakunya kini menikmati kebebasan dengan membayar jaminan. Sedangkan, korban malah mendapatkan cercaan dan tuduhan atas nama moralitas," tandasnya.

Menurutnya, pemerintah Indonesia juga bersikap serupa dalam kasus penembakan 16 TKI. Pemerintah, tidak mengambil langkah diplomasi secara signifikan untuk membela martabat warganya.

Pemerintah Indonesia, membiarkan jika kehormatan warganya direnggut di negeri orang. Hal itu, pungkasnya, patut disayangkan mengingat Polisi Diraja Malaysia dijuluki pemerhati TKI sebagai musuh buruh migran di tahun 2012.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemehub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemehub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Whats New
Cara Cek Angsuran KPR BCA secara 'Online' melalui myBCA

Cara Cek Angsuran KPR BCA secara "Online" melalui myBCA

Work Smart
10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

Whats New
Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp 6.588,89 Triliun

Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp 6.588,89 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com