Dirut Bank Mutiara Jadi Dirut BTN

Jakarta, Kompas - Maryono, Direktur Utama PT Bank Mutiara Tbk, ditetapkan sebagai Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Ia menggantikan Iqbal Latanro yang habis masa jabatannya.

Demikian hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Bank BTN di Jakarta, Jumat (28/12).

Iqbal berkarier di Bank BTN sejak tahun 1984 dan menjabat direktur sejak Maret 2005. Ia menduduki kursi direktur utama per Desember 2007.

Adapun Maryono memulai kariernya di Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo), kemudian Bank Mandiri setelah Bapindo merger. Sejak tahun 2008, ia ditunjuk menjadi Direktur Utama Bank Century yang berganti nama menjadi Bank Mutiara.

RUPSLB juga menyetujui enam direktur lain mendampingi Maryono dalam dewan direksi. Mereka adalah Evi Firmansyah, Irman Alvian Zahiruddin, dan Saut Pardede yang sebelumnya juga menjabat direktur di Bank BTN. Direktur lain adalah Mas Guntur Dwi S, Poernomo, dan Mansyur Syamsuri Nasution.

Kepada Kompas, Maryono menegaskan, posisi BTN sebagai bank yang bergerak di bidang perumahan akan tetap dipertahankan. Menilik potensi pasar perumahan yang masih besar dan akan terus tumbuh, BTN akan memosisikan diri sebagai pemimpin pasar.

”Caranya, dengan meningkatkan pangsa pasar,” katanya.

Selain itu, Bank BTN akan membuat produk-produk terobosan untuk mendukung pertumbuhan laba dan aset. Maryono menargetkan, dalam waktu lima tahun mendatang, Bank BTN berada di kelompok tujuh bank terbesar di Indonesia.

Saat ini, Bank BTN berada di posisi 10 bank dengan aset terbesar di Indonesia. Per 30 September 2012, aset Bank BTN Rp 98,76 triliun.

Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Heru Budiargo menyampaikan, komite remunerasi Bank Mutiara sedang mengolah data dan informasi, lalu menyampaikan masukan kepada LPS mengenai pengganti Maryono.

”Pergantian ini tak ada pengaruhnya untuk penjualan Bank Mutiara,” kata Heru.

LPS adalah pemilik 99,9 persen saham Bank Mutiara yang dalam proses dijual. (idr)