JAKARTA, KOMPAS.com — Kinerja ekspor sepanjang tahun 2013 ini tidak akan berbeda jauh dengan pencapaian tahun 2012. Belum pastinya kondisi ekonomi global masih membayangi kinerja ekspor Indonesia sepanjang tahun ini.
Oleh karena itu, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan tak berani pasang target tinggi untuk ekspor tahun ini.
"Dengan mempertimbangkan kondisi yang ada, saya, sih, enggak muluk-muluk. Jika nilai ekspor dapat mencapai seperti tahun 2012, itu sudah bagus," ujarnya di Jakarta, Jumat (4/1/2013).
Adapun strategi yang akan dijalankan Kementerian Perdagangan pada 2013 untuk tetap mempertahankan kinerja ekspor, menurut Mendag, adalah hilirisasi dan substitusi impor.
Saat ini Indonesia masih sangat bergantung pada ekspor komoditas sebesar 65 persen dan terbukti, pada saat harga komoditas dunia menurun, nilai ekspor juga ikut menurun.
Padahal, jika dilihat dari segi volume, justru ekspornya meningkat. Ini berarti ke depan Indonesia harus mengekspor produk yang bernilai tambah sehingga nilai ekspornya juga akan meningkat.
Selain itu hilirisasi akan berdampak positif terhadap penyerapan tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi, jelasnya. Substitusi impor juga harus terus didorong agar ke depan industri Indonesia tumbuh dan pada akhirnya akan meningkatkan kinerja ekspor Indonesia.
Substitusi impor ini sudah terlihat dengan impor barang modal dan bahan baku tahun ini masing-masing meningkat 20 persen dan 8 persen, sementara itu impor barang konsumsi turun sebesar 0,4 persen.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.