Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penurunan Harga Masih Berlanjut Tahun Ini

Kompas.com - 09/01/2013, 02:11 WIB

Jakarta, Kompas - Sepanjang tahun ini harga komoditas diproyeksikan masih akan mengalami penurunan. Hal tersebut akan membuat defisit transaksi berjalan tak terhindarkan. Namun penurunan harga komoditas akan membuat inflasi lebih terkendali.

Demikian proyeksi ekonomi yang disampaikan ekonom Indopremier, Seto Wardono, dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (8/1). ”Secara rata-rata, harga komoditas tahun ini akan lebih rendah dibandingkan tahun 2012. Penurunan harga komoditas dipicu oleh perlambatan permintaan,” katanya.

Dia mengatakan, penurunan harga komoditas akan memengaruhi neraca perdagangan Indonesia. ”Defisit perdagangan masih akan terjadi sehingga neraca pembayaran ikut defisit. Dalam kondisi seperti itu, Bank Indonesia akan menjaga rupiah dalam posisi lemah. Tujuannya untuk mendorong ekspor dan mengerem impor,” ujarnya.

Penurunan harga komoditas, lanjutnya, akan membuat inflasi lebih terkendali. Indopremier memproyeksi inflasi berada di level 5,77 persen, lebih tinggi dari proyeksi Bank Indonesia. ”Itu dengan catatan tidak ada kebijakan untuk menaikkan harga bahan bakar minyak,” katanya.

Seto mengatakan, aliran dana asing ke Indonesia sepanjang tahun ini kemungkinan masih akan tinggi. Hal itu disebabkan masih tingginya imbal hasil yang diberikan.

Sebelumnya Menteri Perdagangan Gita Irawan Wirjawan memproyeksi defisit perdagangan sepanjang tahun ini berada di kisaran 1-3 miliar dollar AS. Untuk mengantisipasi hal tersebut, peningkatan nilai tambah harus terus didorong agar ketergantungan ekspor komoditas terus berkurang.

Dalam kesempatan tersebut Vice President Business Development & Corporate Marketing Indopremier Jayawati Sukidjan mengatakan, Indopremier Securities berhasil membukukan perolehan obligasi rupiah sebesar Rp 10,7 triliun sepanjang tahun 2012. Dengan perolehan tersebut Indopremier menempati posisi teratas. (ENY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com