Kontrol Dam Sabo di Semua Kali Merapi

 MAGELANG, KOMPAS.com - Memasuki puncak musim hujan diperkirakan Januari 2013, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Tengah, mulai mengontrol 19 dam sabo di 10 aliran kali penting di kawasan Merapi di Magelang dan Klaten, Jawa Tengah.

Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Tengah, Sarwa Permana, Rabu (16/1/2013), mengemukakan, petugas satgas harus melaporkan kondisi terakhir dam sabo.

Apakah dam sabonya posisi penuh atau masih cukup dalam sehingga kalau sewaktu-waktu terjadi banjir lahar dingin mampu menampung material dari puncak Merapi.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Magelang, Joko Sudibyo mengatakan, 5 dam sabo utama paling penting di sepanjang Kali Putih kondisi sudah penuh material.

Dam sabo itu penuh setelah ada banjir lahar dingin Merapi pada 25 Desember 2012 lalu. Ketika itu, aliran lahar dingin mencapai lebar 30 meter dengan tinggi aliran 5 meter.

Dampaknya, kedalaman dam sabo yang rata-rata 15 -20 meter, kini nyaris permukaan dam itu tinggal 5 meter. Lainnya tertutup pasir dan material lain dari puncak Merapi. Seperti terlihat di dam sabo PU D5 di Desa Srumbung, material pasir dan batu menutup permukaan kali Putih.

Belum ada upaya pengerukan material dari instansi terkait yakni Balai Wilayah Sungai Serayu-Opak, Jateng-DIY. Joko Sudibyo memperkirakan banjir lahar dingin pada 25 Desember 2012 memuntahkan material sekitar 1 juta meter kubik.

Dikhawatirkan, bila puncak hujan memuntahkan lahar dingin dengan kapasitas sebesar itu, jalur jalan Magelang - Yogjakarta terancam putus lagi.