Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turki Siap Hadiri Dengar Pendapat Bea Masuk Terigu

Kompas.com - 16/01/2013, 19:25 WIB
Eny Prihtiyani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Perwakilan dari Gabungan Eksportir Produk Gandum, kacang-kacangan dan minyak sayur Turki, menyatakan siap menghadiri rapat dengar pendapat soal penerapan bea masuk tambahan untuk terigu impor.

Pihak-pihak yang terkait dengan kasus tindakan pengamanan (safeguard) atas Impor terigu, telah diundang oleh KPPI (Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia) untuk acara dengar pendapat pada 17 Januari 2013.  

"Kami sangat antusias untuk menghadiri acara dengar pendapat tersebut, yang merupakan kesempatan bagi untuk memaparkan data yang kami miliki sekaligus mendengarkan paparan dari pihak Aptindo dan pihak terkait lainnya," kataTurgay Unlu, Ketua Asosiasi Eksportir Produk Gandum, Kacang-kacangan, dan Minyak Sayur Turki, dalam siaran pers-nya Rabu (16/1/2013) ini.

Seperti diketahui bersama, Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia (APTINDO) mengusulkan tindakan pengamanan sementara pada Agustus 2012. Kementerian Keuangan menyetujui, berupa BMTPS sebesar 20 persen pada Desember 2012, dan akan berlaku selama 200 hari terhitung sejak 5 Desember 2012.

Melalui dengar pendapat, Pemerintah Indonesia akan mencoba mendapatkan informasi lebih jauh dari para produsen lokal, yang menyatakan bahwa mereka telah dirugikan terigu impor dan dari mereka yang menyatakan data sebaliknya. "Kami ingin mendengarkan sendiri data yang akan mereka paparkan dan mereka bisa mendengar langsung data yang kami miliki," tambah Unlu.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com