TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Bencana angin puting beliung kembali terjadi di Kabupaten Tasikmalaya. Kali ini, bencana itu terjadi di Kampung Lembur Gunung, Desa Sukamenak, Kecamatan Sukarame, Kabupaten Tasikmalaya, Minggu (20/1/2013) malam. Sebanyak 40 rumah warga rusak, sembilan di antaranya rusak berat dan nyaris ambruk.
Oyoh (70), salah seorang warga yang rumahnya nyaris ambruk, mengaku ketakutan dan diam di rumah saat kejadian. Meski, saat itu rumahnya diguncang angin ribut tersebut. Genteng rumahnya berterbangan dan tembok belakang rumahnya ambruk.
"Abi mah pasrah we jang, aduh manawi teh da bade kiamat harita teh (saya pasrah, dikira terjadi kiamat saat kejadian)," terang nenek renta itu sembari memeluk cucunya yang masih berumur delapan tahun di depan rumahnya yang tak beratap pada Senin (21/1/2013) pagi.
Oyoh mengisahkan, angin menerjang kampungnya sekitar pukul 19.30 WIB. Posisi kampungnya yang berada di tengah pesawahan, sehingga terlihat jelas angin kencang dan memutar datang dari arah timur dibarengi suara gemuruh.
Ia mengatakan, rumahnya seakan terbawa terbang angin tersebut. Sebab, suara retakan di atap rumahnya terlihat jelas dibarengi genteng dan kayu atap berterbangan.
"Abi mah da nyangki tos dimana kang, manawi teh abi tos hiber (saya mengira sudah di mana dan sudah terbang)," ujar Oyoh, yang tinggal di rumah itu bersama seorang anak dan cucunya.
Saat meninjau lokasi korban, Minggu malam, Camat Sukarame, Kabupaten Tasikmalaya, Zaenal Furqon menyebutkan, bencana angin puting beliung kali pertama terjadi di wilayahnya.
Sesuai data di lapangan, sebanyak 40 rumah rusak, sembilan di antaranya rusak berat, empat rusak sedang dan 27 rusak ringan. Kategori rusak berat adalah sebagian besar atap rumahnya yang rusak.
"Kami sudah mengkoordinasikannya dengan BPBD Kabupaten Tasikmalaya," ungkap Zaenal.
Sementara, Bagian Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Carmono mengatakan, pihaknya akan menyiapkan terpal untuk atap rumah warga dan menyuplai bantuan sembako bagi korban bencana.
"Warga di sini soalnya pada ketakutan akan ada bencana susulan. Jadi diimbau kepada mereka untuk mengungsi sementara ke rumah saudaranya yang lebih aman," singkat dia kepada wartawan di lokasi kejadian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.