Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkeu: Nilai Tukar Rupiah Terlalu Rendah

Kompas.com - 23/01/2013, 10:52 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Keuangan Agus Martowardojo menjelaskan nilai tukar dollar AS terhadap rupiah saat ini tidak mencerminkan kondisi fundamental ekonomi Indonesia. Nilai tukar rupiah dinilai terlalu rendah.

"Jika dibandingkan dengan negara-negara lain yang ukuran Pendapatan Domestik Bruto (GDP)-nya jauh lebih kecil dari Indonesia, nilai tukar rupiah dinilai terlalu rendah," kata Agus saat memberikan sambutan di acara Kick Off Konsultasi Publik Perubahan Harga Rupiah, "Redenominasi Bukan Sanering", di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (23/1/2013).

Hingga akhir 2011 lalu, jumlah GDP Indonesia jauh lebih besar dibanding negara-negara sekawasan. Sebagai perbandingannya, Indonesia memiliki GDP 2011 sebesar 845,6 miliar dollar AS, Thailand 345,65 miliar dollar AS, Malaysia 278,68 miliar dollar AS, Singapura 259,85 miliar dollar AS, dan Filipina 213,12 miliar dollar AS.

Sementara perbandingan nilai tukar per 21 Januari 2013, Rupiah (IDR) dibanding dollar AS sebesar Rp 9.788, Malaysia Ringgit (MYR) dibanding dollar AS sebesar 3,05 MYR, Filipina Peso (PHP) dibanding dollar AS sebesar 41,92 PHP, Singapore Dollar (SGD) dibanding dollar AS sebesar 1,23 SGD, dan Thailand Baht (THB) dibanding dollar AS sebesar 30,52 THB.

"Ini perlu dilakukan efisiensi, penyederhanaan jumlah digit dalam denominasi rupiah dengan cara redenominasi," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com