Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bosowa Bangun Pabrik Semen di Sorong

Kompas.com - 23/01/2013, 16:25 WIB
Abun Sanda

Penulis

SORONG, KOMPAS.com -- Grup Bosowa, yang di antaranya bergerak di bidang industri, infrastruktur, dan otomotif, akan segera menjadi raksasa semen di Asia Tenggara. Tahun 2014 grup usaha ini akan memproduksi belasan juta ton semen per tahun.

Per hari ini, Bosowa sudah memproduksi 3,5 juta ton semen. Sebanyak 2,5 juta ton diproduksi di Kabupaten Maros (Sulawesi Selatan) dan sisanya di Batam (Kepulauan Riau) sebanyak hampir satu juta ton semen per tahun.

Tahun ini Bosowa menaikkan produksi dengan bakal selesainya sejumlah proyek, di antaranya di Maros satu juta ton, dan Banyuwangi (Jawa Timur) lebih kurang dua juta ton. Tahun depan pembangunan pabrik semen ketiga Bosowa di Maros akan selesai dan memproduksi satu juta ton.

Masih dalam kaitan menaikkan produksi itu, Bosowa membangun pabrik semen di Sorong, Papua Barat. Ground breaking pabrik semen berkapasitas 750.000 ton per tahun ini dilakukan hari Rabu (23/1/2013) di Sorong. Pembangunannya sendiri akan dilakukan selama satu setengah tahun, sehingga praktis pertengahan tahun 2014 pabrik semen di Sorong sudah berproduksi.

"Ini langkah strategis kami untuk menopang pembangunan di Indonesia Timur," tutur Chief Executive Officer Grup Bosowa Erwin Aksa ketika dihubungi dari Jakarta, Rabu.

Menyampaikan latar belakang pembangunan pabrik semen itu, Erwin menyatakan, ketersediaan infrastruktur di Papua dan Maluku masih minim. Salah satu penyebab, pasokan semen di wilayah ini untuk pembangunan infrastruktur masih sangat langka. Sebab itu, sebagai perusahaan berbasis di Kawasan Timur Indonesia (KTI), Bosowa membangun pabrik semen (grinding plant) di Sorong.

Erwin mengatakan, pabrik ini akan menelan investasi senilai Rp 679 miliar dengan kapasitas produksi sebesar 750.000 ton per tahun. Selain itu beberapa pabrik dalam tahap persiapan dan pembangunan, yakni di Maros, Banyuwangi, Cilegon (Banten), Rembang (Jawa Tengah), dan Amurang (Sulawesi Utara).

Ia menjelaskan, pembangunan fisik pabrik ini melibatkan kontraktor asal Korea Selatan, China, dan Eropa, bekerja sama dengan kontraktor Badan Usaha Milik Negara. "Sumber pendanaan 70% dari lembaga keuangan dan sisanya dari internal perusahaan," ujar Erwin.

Tren meningkat

Erwin mengatakan, volume konsumsi semen untuk wilayah Papua dan Maluku dari 2005 hingga 2011 cukup berfluktuasi. Namun secara keseluruhan tren konsumsi semen wilayah tersebut meningkat. Hanya ada dua tahun dengan tren negatif, yaitu pada tahun 2009 dan tahun 2011.

"Tren positif ini dapat dilihat dari meningkatnya volume konsumsi, yaitu pada tahun 2005 dengan angka 538,55 ton sedangkan tahun 2011 pada angka 790,89 ton. Konsumsi tertinggi terjadi pada tahun 2010 yaitu dengan nilai 913,92 ton," papar Erwin.

Adapun market share semen Bosowa di wilayah Maluku dan Papua sejauh ini menempati urutan kedua setelah PT Semen Tonasa, yakni sebesar 20%.

Sejak tahun 2007 hingga 2011, kebutuhan semen dalam negeri meningkat, dengan pertumbuhan rata-rata sebesar enam persen per tahun. Data ini ditunjang tren pengadaan semen yang juga terus meningkat sejak 2005. Pertumbuhan ini secara makro akan meningkatkan sendi-sendi pertumbuhan di seluruh wilayah Indonesia.

Secara nasional, Bosowa menargetkan investasi di industri semen senilai Rp 6,5 triliun hingga 2015. Investasi ini terkait upaya perseroan meningkatkan produksi semen Bosowa hingga 10 juta ton per tahun atau sebesar 20% dari total kebutuhan semen nasional pada tahun 2015. Investasi ini tak lepas dari niat manajemen perusahaan untuk mendukung upaya pemerintah dalam percepatan pembangunan infrastruktur utamanya di KTI.

Erwin mengatakan, selain di Maros, investasi Bosowa sebesar Rp 6,5 triliun itu disebar antara lain di Banyuwangi senilai Rp 1 triliun, di Cilegon Rp 1 triliun, di Sorong Rp 679 miliar, Amurang Rp 500 miliar. Investasi itu termasuk pembangunan infrastruktur pelabuhan di Kabupaten Barru (Sulawesi Selatan) senilai Rp 500 miliar, sebab pelabuhan ini akan mendukung distribusi semen di kawasan itu. "Jumlah total investasi Bosowa di semen mencapai Rp 6,5 triliun," uajrnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Work Smart
Konflik Iran Israel Memanas, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Konflik Iran Israel Memanas, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Whats New
Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Whats New
PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com