Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bioenergi Jangan sampai Ganggu Produksi Pangan

Kompas.com - 26/01/2013, 02:33 WIB

Jakarta, Kompas - Pemenuhan kebutuhan pangan harus menjadi prioritas utama dalam perumusan kebijakan Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik. Pengembangan bioenergi jangan mengganggu pasokan pangan.

Menteri Pertanian Suswono mengatakan, Jumat (25/1), di Jakarta, seusai membuka pertemuan Kemitraan Kebijakan Keamanan Pangan Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (Policy Partnership on Food Security Asia Pacific Economic Forum/PPFS APEC). Pertemuan berlangsung dua hari, 25-26 Januari 2013.

PPFS merupakan forum antarsektor swasta dan pemerintah yang diberi tugas dan menjadi salah satu mekanisme utama APEC dalam membahas isu-isu kebijakan ketahanan pangan di kawasan APEC. APEC dibentuk tahun 1989 dan merupakan forum kerja sama ekonomi kawasan Asia Pasifik.

Menurut Suswono, bahan pangan yang bisa dimakan jangan dikonversi untuk energi. ”Utamakan kepentingan pangan manusia dulu, setelah itu tercukupi baru bisa dikembangkan untuk energi,” jelasnya.

Suswono menegaskan, perlu membangun kesadaran bersama mewujudkan ketahanan pangan berkelanjutan. Pemenuhan kebutuhan pangan merupakan tanggung jawab bersama.

Tentu saja untuk mewujudkan ketahanan pangan itu masing-masing negara memberikan kontribusi yang berbeda-beda. Indonesia misalnya, terus mengupayakan peningkatan produktivitas, akses lahan kepada petani kecil, dan menekan tingkat kehilangan hasil saat pascapanen.

Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Achmad Suryana mengatakan, pelibatan peran swasta dalam mewujudkan ketahanan pangan kawasan mulai dari perumusan kebijakan. Dengan begitu diharapkan ketahanan pangan lebih mudah untuk diwujudkan.

Pertemuan PPFS di Jakarta ini merupakan yang pertama setelah pertemuan awal PPFS di Kazan, Rusia, tahun 2012. (MAS)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com