Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Hilang Harapan terhadap Doha

Kompas.com - 30/01/2013, 04:22 WIB

Vladivostok, Kompas - Parlemen se-Asia Pasifik diminta tidak hilang harapan terhadap kegagalan perundingan perdagangan bebas Putaran Doha. Indonesia dan sejumlah negara lain kemungkinan juga belum menerima fleksibilitas penuh dalam perundingan Doha. Karena itulah, delegasi Indonesia mendorong Forum Parlemen Asia Pasifik untuk mendesak Organisasi Perdagangan Dunia untuk kembali mendorong Putaran Doha.

Penegasan tersebut disampaikan anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dodi Reza Alex Noerdin, sebagai anggota delegasi Indonesia, ketika memaparkan gagasannya di depan Forum Parlemen Asia Pasifik (APPF) Ke-21 di Vladivostok, Rusia, Selasa (29/1).

Wartawan Kompas, Stefanus Osa, melaporkan, sesi kedua APPF ini menekankan pembahasan di bidang perekonomian. Forum, misalnya, membahas prospek perdagangan, kendala atau hambatan yang terjadi atas implementasi perjanjian perdagangan bebas, dan inovasi- inovasi yang dapat dilakukan dalam peningkatan perdagangan, terutama dalam menjaga ketahanan pangan di setiap negara.

Pada sesi pertama sehari sebelumnya, pertemuan lebih membahas persoalan politik dan stabilitas keamanan.

Dodi menjelaskan, ”Kita semua punya semangat yang baik, kesetaraan dalam hal memfasilitasi dan mendorong investasi. Manfaat perdagangan dan kerja sama perekonomian perlu menjadi bagian masyarakat, terutama di kawasan Asia Pasifik.”

Hal itu merupakan prinsip dasar multilateral yang telah disepakati bersama untuk mengatasi hambatan dan menghilangkan proteksionisme aneka bentuk. Tentu saja, setiap negara punya level perkembangan sendiri soal mekanisme perdagangan.

Dodi mengingatkan, negara-negara sudah sepakat merundingkan lebih lanjut langkah-langkah perdagangan untuk melayani jantung perdagangan pada Agenda Pembangunan Doha. Hal itu mengingatkan pada pernyataan Direktur Jenderal Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) Pascal Lamy pada perundingan perdagangan, 7 Desember 2012.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com