Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RAPP Terapkan MRV di Semenanjung Kampar

Kompas.com - 31/01/2013, 21:47 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah menetapkan agar pengelolaan hutan gambut untuk fungsi produksi berjalan baik, maka perlu adanya kegiatan pengukuran (measurement), pelaporan (reporting), dan verifikasi (verification) atau dikenal dengan kebijakan MRV.

PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) selaku produsen kertas terkemuka di Tanah Air, mengapresiasi kebijakan tersebut untuk diterapkan di areal konsesinya di Semenanjung Kampar.

Direktur Utama RAPP Kusnan Rahmin, menyatakan pihaknya mengapresiasi kebijakan MRV yang diterapkan pemerintah terhadap perusahaan. Dia menyatakan, terbuka dengan hasil MRV untuk perbaikan tata kelola hutan tanaman industri (HTI) RAPP dan tanaman kehidupan bagi masyarakat sekitar daerah.

“Hasil dari MRV yang dilakukan tim pakar akan kami terima dan gunakan untuk perbaikan tata kelola lingkungan HTI serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat termasuk juga dalam menjaga nilai-nilai budaya dan sosial ,” kata Kusnan dalam siaran persnya di Jakarta, Kamis (31/1).

Dia juga menegaskan , RAPP berkomitmen untuk membangun HTI secara lestari. Karena itu untuk membangun HTI berkelanjutan, perusahaan menanam sedikitnya 500.000 batang pohon setiap harinya dan memiliki kapasitas pembibitan 200 juta setiap tahunnya di Pangkalan Kerinci, Baserah, Pelalawan dan beberapa satellite nursery.

Tingkatkan serapan karbon
Sebelumnya sebuah tim pakar independen diterjunkan ke areal konsesi RAPP di Semenanjung Kampar Riau. Dari hasil pengukuran, pelaporan dan verifikasi (MRV) yang dilakukan tim pakar tersebut, ternyata pembangunan hutan tanaman industri bisa meningkatkan penyerapan karbon.

“Neracanya menunjukan masih ada surplus penyerapan karbon yang cukup besar dengan pembangunan HTI,” kata Guru Besar Fisika Tanah dan Hidrologi Institut Pertanian Bogor ( IPB), Budi Indra Setiawan. Budi merupakan ketua tim pakar yang ditunjuk Kementerian Kehutanan sejak tahun 2010 untuk melakukan MRV pengelolaan HTI di lahan gambut di Semenanjung Kampar.

Staf Ahli Menteri Kehutanan bidang Lingkungan dan Perubahan Iklim Yetti Rusli menyatakan lahan konsesi yang dikelola RAPP seperti estate Meranti, layak dijadikan lokasi aktivitas demonstrasi penerapan skema pengurangan emisi dari deforestasi dan degradasi hutan (REDD+). Dia menyatakan pengelolaan hutan lestari seperti HTI adalah salah satu solusi untuk mengatasi perubahan iklim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com