Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobil Gembos, Guru SD Kehilangan 4000 Dolar AS

Kompas.com - 01/02/2013, 16:42 WIB
Kontributor Denpasar, Muhammad Hasanudin

Penulis

DENPASAR, KOMPAS.com -- Seorang guru Sekolah Dasar (SD) Negeri 1 Singapadu, Gianyar mengalami kemalingan di Jalan Kenyeri, Denpasar seusai mengambil uang dari Bank Permata sebesar 4000 Dolar AS, Jumat (01/02/2013) sekitar pukul 13.30 Wita siang tadi.

Awalnya, korban Ketut Sudana pergi seorang diri mengambil uang di Bank Permata, Jalan Diponegoro Denpasar sekitar pukul 13.00 Wita. Uang 4000 Dolar AS yang baru saja diambil, dimasukkan ke tas dan diletakkan di dalam mobil Daihatsu Xenia tepatnya di kursi depan sebelah kiri. Ketut Sudana kemudian pulang menuju tempat tinggalnya di Gianyar dengan melewati Jalan Diponegoro dan WR Supratman.

Sekitar 100 meter dari lampu perah Jalan WR Supratman, ban mobil Ketut mulai kempes dan saat berada di depan Banjar Sima, Jalan Kenyeri, ia turun dari mobil untuk memeriksanya.

"Waktu saya cek ban belakang sebelah kanan yang kempes, warga sekitar bilang copet-copet, terus mereka kejar tapi enggak ketemu," ujar Ketut saat ditemui di lokasi kejadian beberapa saat lalu.

Pelaku yang diduga 2 orang tersebut beraksi dengan menggunakan sepeda motor. Mereka dengan cepat mengambil tas di dalam mobil, lalu kabur menghilangkan jejak.

Modus gembos ban ini sudah sering terjadi di Bali. Pelaku yang mengincar korban dengan memasang jebakan paku di ban mobilnya, dan saat korban turun dari mobil untuk mengecek mobilnya, pelaku dengan cepat mengambil uang yang ada di mobil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com