Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Osaka, BNI Ingin ke Jeddah

Kompas.com - 04/02/2013, 12:01 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Jika tidak ada aral melintang, bulan ini, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk alias BNI mulai mengoperasikan kantor perwakilannya di Osaka, Jepang. Kantor berstatus perwakilan tersebut menjadi jaringan kedua perseroan di Negeri Sakura, setelah Tokyo pada awal tahun lalu.

Gatot Mudiantoro Suwondo, Direktur Utama BNI mengungkapkan, BNI telah mengantongi izin dari pemerintah setempat untuk mendirikan kantor perwakilan di Osaka. “Insyaallah, resmi beroperasi pada 21 Februari 2013 nanti,” ujarnya ditemui KONTAN, akhir pekan lalu.

Berdasarkan pengalaman operasional di ibukota Jepang, BNI tak hanya melayani pengiriman uang bagi warga Indonesia yang tinggal di Jepang melalui layanan remitansi. Tapi juga melayani  berbagai perusahaan Jepang layaknya bank komersial di sana.

Hingga kini, layanan yang paling banyak digunakan, yaitu transactional banking dan pengelolaan giro. Pelan-pelan, perseroan terus melebarkan aktivitasnya untuk layanan perbankan lainnya, dan bekerja sama dengan perbankan Jepang untuk mendanai kebutuhan rupiah bagi investor Jepang yang ada di Indonesia.

Bagi BNI, Indonesia dan Jepang memiliki hubungan bisnis yang baik. Manajemen ingin serius menggarap pasar ini. Salah satu bentuk keseriusan perseroan dengan membentuk Japan Desk. “Tahun ini, perseroan menggandeng kerja sama dengan 43 Japan Bank Regional sekaligus,” kata Abdullah Firman Wibowo, SVP and Head of International BNI.

Selain di Osaka, bank pelat merah ini juga tengah berupaya menancapkan kakinya di Jeddah, Arab Saudi. Manajemen BNI dijadwalkan bertemu pemerintah setempat pada akhir pekan ini. Manajemen sudah mendapatkan dukungan dari Bank Indonesia (BI) dan Kementerian Keuangan. “Tinggal, bolanya di sana,” terang Gatot.

BNI ingin membuka kantor cabang penuh alias full branch di Jeddah, mirip kantor operasional BNI di Hong Kong, Singapura, dan Tokyo. Ada juga opsi lain seperti afiliasi. “Kami ingin full branch, tapi lihat kemungkinan dari sana," imbuh dia.

Tidak hanya Jeddah, BNI juga tengah berencana membuka jaringan di Myanmar. Namun, BNI saat ini masih mempertimbangkan bentuk ekspansi ke sana. “Apakah sebagai kantor perwakilan BUMN saja bersamaan dengan tugas yang kami dapatkan dengan Hutama Karya dan Pertamina, atau bisa buka kantor cabang," kata dia.(Christine Novita Nababan/Kontan)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com