Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Batavia Air Dinilai "Cuci Tangan" Tak Kembalikan Uang Tiket

Kompas.com - 04/02/2013, 19:43 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Asosiasi Perusahaan Penjual Tiket Penerbangan Indonesia (Astindo) Elly Hutabarat menilai pihak maskapai Batavia Air telah cuci tangan terhadap kewajibannya mengembalikan dana tiket penumpang yang tidak jadi terbang. Pihaknya mendesak Batavia Air untuk segera mengembalikan dana tersebut.

"Ini sebuah criminal act, ini tindakan yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. Mereka telah cuci tangan," kata Elly saat konferensi pers di kantor Masyarakat Pariwisata Indonesia di Jakarta, Senin (4/2/2013).

Dengan keputusan pailit dari Pengadilan Niaga Jakarta Pusat pada Kamis (31/1/2013), Batavia Air terkesan ongkang-ongkang kaki atas kewajiban ke penumpang. Elly juga melihat pihak maskapai masih menjual tiket beberapa jam sebelum maskapai tersebut resmi dipailitkan.

Menurutnya, kejadian seperti ini sudah tiga kali dilakukan. Namun tidak ada upaya dari pemerintah untuk segera menyelesaikan masalah tersebut. Saat ini, pihaknya akan mengadu ke DPR terkait hal ini.

"Kami sudah melayangkan surat pengaduan ke DPR, tinggal tunggu waktu saja, kapan kita bisa audiensi dengan wakil rakyat," ujarnya.

Pihaknya menganggap hal ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. Agar tidak berlarut-larut, pihaknya juga berencana mengadukan Batavia Air ke Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) atas hal ini.

Seperti diberitakan, Asosiasi Agen Tour dan Travel Indonesia (Asita) dan Asosiasi Perusahaan Penjual Tiket Penerbangan Indonesia (Astindo) memperkirakan pihaknya mengalami kerugian kehilangan dana deposit sebesar Rp 60 miliar. Jumlah tersebut merupakan dana deposit yang diserahkan agen di Jakarta ke maskapai Adam Air, Mandala Air dan Batavia Air.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com