Lembaga pemeringkat besar itu dianggap tidak benar dalam memberikan peringkat atas obligasi terkait kredit kepemilikan rumah sebelum terjadinya krisis finansial pada 2008. Demikian pernyataan Standard & Poor’s (S&P) di New York, Senin (4/2).
Tuntutan yang akan diajukan Departemen Kehakiman AS itu, menurut S&P, menyasar beberapa peringkat yang diberikan tahun 2007 pada beberapa surat berharga berbentuk collateralized debt obligation (CDO). CDO adalah obligasi terkait kredit kepemilikan rumah yang dijual kepada para investor. Investasi derivatif ini strukturnya cukup rumit dan tidak mudah dipahami investor pemula.
CDO merupakan pusat dari krisis finansial tahun 2008 yang berakar dari kolapsnya sektor perumahan di AS.
S&P menyatakan akan mempersiapkan berbagai pembelaan dan menyatakan tuntutan tersebut tidak berdasarkan hukum.
Juru bicara Departemen Kehakiman AS menolak berkomentar tentang hal tersebut. Namun, media melaporkan bahwa tuntutan itu segera diajukan ke pengadilan pekan ini.
S&P menduga tuntutan Pemerintah AS karena mereka memberikan peringkat kredit yang tinggi terhadap beberapa CDO. Namun S&P berdalih, pada tahun 2007 dan sebelumnya, mereka menurunkan peringkat beberapa surat berharga yang beragun aset, termasuk CDO, sebelum pemeringkat lain menurunkan peringkatnya.
Peringkat yang tinggi dari surat berharga mendorong investor yakin untuk membeli surat berharga tersebut. Pada kenyataannya, surat berharga itu tak sebaik peringkat yang disandangnya dan memiliki risiko lebih tinggi.
”Jika melihat lagi ke belakang, tindakan menurunkan peringkat seperti itu tidak cukup. Tetapi, hal itu sudah menunjukkan Departemen Kehakiman AS salah dalam menilai bahwa peringkat yang diberikan oleh S&P memiliki motivasi komersial semata dan tidak dikeluarkan berdasarkan itikad baik,” demikian pernyataan S&P.