Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/02/2013, 07:26 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com - Wall Street ditutup lebih rendah pada Senin (11/2/2013) waktu setempat, (Selasa pagi WIB), di tengah kekhawatiran tentang zona euro yang dililit utang dan pemotongan belanja otomatis untuk Amerika Serikat mulai Maret.

Indeks Dow Jones Industrial Average merosot 21,73 poin, atau 0,16 persen, ke 13.971,24. Indeks saham Standard & Poor’ 500 turun 0,92 poin, atau 0,06 persen, ke 1.517,01. Indeks Komposit Nasdaq menyerah 1,87 poin, atau 0,06 persen, menjadi 3.192,00.

Untuk minggu sebelumnya, S&P 500 naik 0,3 persen dan Nasdaq maju 0,5 persen, keduanya mencetak kuntungan beruntun enam minggu. Namun, Dow kehilangan 0,1 persen.

Situasi politik dan keuangan di kawasan euro sekali lagi menjadi fokus pasar  setelah stabil pada bulan lalu. Investor mengamati pertemuan para menteri keuangan dari negara-negara zona euro di Brussel untuk membahas kemajuan program penyelamatan Yunani serta rencana dana talangan untuk Siprus.

Masalah lain untuk pasar ekuitas adalah pemotongan belanja otomatis pemerintah federal senilai 85 miliar dollar AS, jika Kongres dan Gedung Putih gagal mencapai kesepakatan untuk menghindarinya.

Wakil Ketua Federal Reserve Janet Yellen mengatakan bahwa Fed masih agresif merangsang pemulihan ekonomi AS yang telah gagal membawa kemajuan pesat pada lapangan kerja.

Goldman Sachs telah meningkatkan kehati-hatian pada ekuitas global dalam jangka pendek, menurunkan rekomendasinya menjadi netral dari "overweight" dalam basis tiga bulan.

Tidak ada data ekonomi penting dijadwalkan bagi Amerika Serikat dan beberapa perusahaan besar melaporkan pendapatannya pada Senin.

Saham Google tergelincir 0,38 persen menjadi 782,42 dollar AS setelah perusahaan itu mengatakan dalam sebuah laporannya bahwa mantan kepala eksekutifnya, Eric Schmidt, menjual sekitar 42 persen dari sahamnya di Google.

Saham Apple naik 1,04 persen menjadi 479,96 dollar AS, saat raksasa teknologi itu dilaporkan menguji perangkat yang akan melakukan beberapa fungsi telepon pintar.

Saham Loews Corp. turun 0,78 persen menjadi 43,51 dollar AS setelah perusahaan asuransi itu mengatakan merugi 32 juta dollar AS pada kuartal keempat, terpukul oleh kerugian asuransi dari Badai Sandy.

Sementara dollar AS menguat terhadap sebagian besar mata uang utama, namun melemah terhadap euro setelah seorang pejabat Bank Sentral Eropa, Senin, mengatakan euro tidak terlalu tinggi.

Adapun minyak mentah light sweet untuk pengiriman Maret naik 1,37 persen menjadi menetap di 97,03 dollar AS per barel di New York Mercantile Exchange pada Senin setelah badai salju menghantam timur laut negara itu.

Tetapi minyak mentah Brent untuk pengiriman Maret turun dan terakhir diperdagangkan mendekati 118 dollar AS per barel.

Sedangkan harga kontrak emas berjangka untuk pengiriman April di divisi COMEX New York Mercantile Exchange turun 1,1 persen menjadi  1.649,1 dollar AS per ounce.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ingin Sukses di Dunia Digital? Coba Program Free Trial SEO dari Undercover.co.id

Ingin Sukses di Dunia Digital? Coba Program Free Trial SEO dari Undercover.co.id

Work Smart
BI Proyeksikan Ekonomi Indonesia Tahun Depan Bisa 5,5 Persen

BI Proyeksikan Ekonomi Indonesia Tahun Depan Bisa 5,5 Persen

Whats New
Menhub Akui Pembelian Motor Listrik Lewat Subsidi Masih Jauh dari Target

Menhub Akui Pembelian Motor Listrik Lewat Subsidi Masih Jauh dari Target

Whats New
Harga Tiket Kereta Cepat Whoosh Naik Mulai 1 Desember, Animo Masyarakat Bakal Susut?

Harga Tiket Kereta Cepat Whoosh Naik Mulai 1 Desember, Animo Masyarakat Bakal Susut?

Whats New
Kartu BPJS Kesehatan Hilang, Apa yang Harus Dilakukan?

Kartu BPJS Kesehatan Hilang, Apa yang Harus Dilakukan?

Whats New
Daya Saing Investasi RI Dinilai Kalah dengan Vietnam, Mengapa?

Daya Saing Investasi RI Dinilai Kalah dengan Vietnam, Mengapa?

Whats New
Kemenkop UKM: 58 Persen Wirausaha Muda Mulai Bisnis Ramah Lingkungan

Kemenkop UKM: 58 Persen Wirausaha Muda Mulai Bisnis Ramah Lingkungan

Smartpreneur
Pendapatan Negara 2024 Ditarget Rp 2.802 Triliun, Pemerintah Andalkan Investasi dan Pajak

Pendapatan Negara 2024 Ditarget Rp 2.802 Triliun, Pemerintah Andalkan Investasi dan Pajak

Whats New
Tahun Anggaran Terakhir Kabinet Jokowi, DIPA Kini Berbentuk Digital

Tahun Anggaran Terakhir Kabinet Jokowi, DIPA Kini Berbentuk Digital

Whats New
Lazada: Indonesia Pasar Besar untuk E-commerce, Semua Punya Kesempatan Sama

Lazada: Indonesia Pasar Besar untuk E-commerce, Semua Punya Kesempatan Sama

Whats New
Platform Pinjaman Online Kredit Pintar Tunjuk CEO Baru

Platform Pinjaman Online Kredit Pintar Tunjuk CEO Baru

Whats New
Adaptasi Penjualan Produk Asuransi Unitlink Butuh Waktu 3-6 Bulan

Adaptasi Penjualan Produk Asuransi Unitlink Butuh Waktu 3-6 Bulan

Whats New
Tingkatkan Layanan, IoT Diterapkan di LRT Palembang

Tingkatkan Layanan, IoT Diterapkan di LRT Palembang

Whats New
Serahkan DIPA Terakhir Kabinet Jokowi, Sri Mulyani Harap Segera Terlaksana Awal 2024

Serahkan DIPA Terakhir Kabinet Jokowi, Sri Mulyani Harap Segera Terlaksana Awal 2024

Whats New
Kuliner Korea Makin Digandrungi, 4 Makanan Khas Berikut Bisa Dijadikan Ide Bisnis

Kuliner Korea Makin Digandrungi, 4 Makanan Khas Berikut Bisa Dijadikan Ide Bisnis

Smartpreneur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com