Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Beri Sinyal, Investor Siapkan Dana Proyek Monorel

Kompas.com - 12/02/2013, 15:48 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah dipercaya menjadi investor dalam melanjutkan pembangunan monorel di Jakarta, Ortus Group segera menyiapkan dana segar untuk menyokong megaproyek tersebut. Setidaknya 30 juta dolar AS disiapkan untuk dana awal pembangunan dan penyelesaian utang piutang.

Direktur Utama PT Jakarta Monorail Sukmawati Syukur mengatakan, pihaknya akan bergerak cepat berpartisipasi mengatasi masalah kemacetan di Ibu Kota. Dana investasi yang akan digunakan untuk pembangunan proyek ini sepenuhnya dibiayai oleh pendanaan swasta tanpa dibiayai APBN ataupun APBD.

"Itu minimal, Ortus itu sudah membiayai beberapa Tbk untuk infrastruktur. Itu perusahaan Singapura. Mungkin akan sampai 90 persen nanti, tapi ini masih dalam tahap penyelesaian akhir," kata Sukmawati di Balaikota Jakarta, Selasa (12/2/2013).

Secara terpisah, Direktur PT Jakarta Monorail Bovananto menjelaskan, nantinya jalur monorel akan membentang sepanjang 30 kilometer. Jalur tersebut dibagi dua, green line dan blue line.

Green line membentang sepanjang 14,5 kilometer (Kuningan - Dukuh Atas - Pejompongan - Senayan - Gatot Subroto - SCBD), dan blue line sepanjang 15,5 kilometer (Kampung Melayu - Tebet - Casablanca - Tanah Abang - Mall Taman Anggrek).

Sebelumnya, Jokowi memberikan sinyal menyetujui dilanjutkannya pembangunan monorel. Ia tak ingin menunda, dan mempersulit hal-hal yang sebenarnya mudah, khususnya terkait transportasi umum di Jakarta.

Secara khusus, mantan Wali Kota Surakarta ini meminta PT Jakarta Monorail untuk segera melengkapi dokumen. Misalnya dokumen yang mencantumkan penjelasan tentang utang piutang dan investor baru yang menggantikan PT Adhi Karya setelah memutuskan untuk mundur dari proyek ini.

Mengenai tarif, Jokowi belum bisa memastikan berapa angka yang akan dipatok untuk masing-masing penumpang. Namun dalam perhitungannya, tarif monorel akan berada di kisaran Rp 8.000 - Rp 9.000.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

    KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

    Earn Smart
    Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

    Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

    Whats New
    Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

    Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

    Whats New
    Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

    Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

    Whats New
    Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

    Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

    Work Smart
    Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

    Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

    Whats New
    Revisi Aturan Impor Barang Bawaan dari Luar Negeri Bakal Selesai Pekan Ini

    Revisi Aturan Impor Barang Bawaan dari Luar Negeri Bakal Selesai Pekan Ini

    Whats New
    Pacu Kontribusi Ekspor, Kemenperin Boyong 12 Industri Alsintan ke Maroko

    Pacu Kontribusi Ekspor, Kemenperin Boyong 12 Industri Alsintan ke Maroko

    Whats New
    Uji Coba Bandara VVIP IKN Akan Dilakukan pada Juli 2024

    Uji Coba Bandara VVIP IKN Akan Dilakukan pada Juli 2024

    Whats New
    Menteri Basuki Bakal Pindah ke IKN Juli 2024 dengan 2 Menteri Lain

    Menteri Basuki Bakal Pindah ke IKN Juli 2024 dengan 2 Menteri Lain

    Whats New
    Harga Emas Dunia Stabil di Tengah Meredanya Konflik Timur Tengah

    Harga Emas Dunia Stabil di Tengah Meredanya Konflik Timur Tengah

    Whats New
    Pemerintah Susun Rancangan Aturan Dana Abadi Pariwisata, untuk Apa?

    Pemerintah Susun Rancangan Aturan Dana Abadi Pariwisata, untuk Apa?

    Whats New
    Soal Wajib Sertifikat Halal di Oktober, Kemenkop-UKM Minta Kemenag Permudah Layanan untuk UMKM

    Soal Wajib Sertifikat Halal di Oktober, Kemenkop-UKM Minta Kemenag Permudah Layanan untuk UMKM

    Whats New
    Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Kerja Sama dengan Israel

    Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Kerja Sama dengan Israel

    Whats New
    Nasabah Bank Jago Bertambah 3 Juta Setiap Tahun

    Nasabah Bank Jago Bertambah 3 Juta Setiap Tahun

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com