Peminat Rumah Bergeser ke Usia Muda

Jakarta, Kompas - Pembelian rumah tapak masih paling diminati, baik untuk tempat tinggal maupun investasi. Peminat rumah mulai bergeser ke usia muda, yakni 20-35 tahun, dengan kemampuan anggaran sekitar Rp 200 juta.

Demikian paparan hasil survei yang dilakukan jaringan portal properti, iProperty Group, Desember 2012 hingga Januari 2013. Survei dilakukan terhadap responden dari Indonesia, Malaysia, Hongkong, dan Singapura. Adapun total responden asal Indonesia yang terjaring mencapai 6.000 orang, dengan 66 persen di antaranya berusia 20-35 tahun.

General Manager Rumah123.com Andy Roberts, mewakili iProperty Group di Indonesia, di Jakarta, Selasa (12/2), menyatakan, minat kalangan muda di Indonesia dalam mencari rumah semakin tinggi, baik untuk tempat hunian maupun investasi jangka panjang.

Sekitar 76 persen responden yang mencari rumah itu memiliki pendapatan tahunan di bawah Rp 100 juta, sedangkan 15 persen berpenghasilan Rp 101 juta-Rp 200 juta per tahun.

Kecenderungan tingkat penghasilan responden itu berbeda dibandingkan dengan survei tahun lalu, yakni 83 persen berpenghasilan di bawah Rp 100 juta per tahun dan 12 persen pada kisaran Rp 101 juta-Rp 200 juta per tahun.

”Pertumbuhan ekonomi, kelas menengah dengan daya beli yang naik secara signifikan, tingkat inflasi rendah, dan suku bunga stabil mendorong pertumbuhan properti tahun ini,” ujar Andy.

Meddy H Papinka, Sales Manager Rumah123.com, mengatakan, dalam sebulan terakhir, pencari rumah tapak di situs tersebut mencapai 12,9 juta orang (45,58 persen), sedangkan apartemen 1,1 juta orang (3,94 persen). Pertimbangan harga, lokasi properti, dan kenaikan harga properti pada masa mendatang masih menjadi variabel utama dalam membeli properti di Indonesia. (LKT)