Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rakuten: Meski Populer, Gadget Bukan yang Terbesar

Kompas.com - 14/02/2013, 07:42 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Produk-produk gadget, seperti smartphone, tablet, dan kamera, sangat digemari di portal belanja online asal Jepang, Rakuten.

Hal tersebut terlihat dari dominasi perangkat-perangkat gadget di beberapa kategori situs tersebut, seperti "Hottest Products" dan "Daily Popular Items". Tiga produk teratas di masing-masing kategori tersebut dikuasai produk seperti Samsung Galaxy Note 2 dan iPhone 5.

Meski begitu, menurut Ryota Inaba, Presiden Direktur dan CEO PT. Rakuten-MNC, sumbangan terbesar pendapatan Rakuten di tahun 2012 bukan berasal dari perangkat gadget, melainkan dari sektor non-elektronik, seperti pakaian dan food & beverages.

Hal tersebut disebabkan, konsumen biasanya hanya membeli perangkat gadget satu kali dalam periode satu tahun atau lebih. Sedangkan untuk food & beverages, asalkan rasanya memenuhi selera, akan terus dipesan oleh para konsumen.
 
"Pada Desember 2012 lalu, 70 persen pendapatan Rakuten Indonesia berasal dari produk non-elektronik, sedangkan sisanya berasal dari produk gadget," jelas Inaba, saat berbincang dengan KompasTekno di Jakarta, Selasa (13/2/2013).

Namun, Inaba tetap optimis, penjualan perangkat gadget di Rakuten akan terus meningkat di tahun 2013 ini. Alasannya, berbeda dari negara-negara lain, konsumen di Indonesia diuntungkan dengan tidak dibatasinya penggunaan gadget oleh operator.

Artinya, sebuah perangkat tetap dapat beroperasi dengan menggunakan kartu SIM dari operator manapun.

"Pengguna luar Indonesia banyak dibatasi oleh operator hingga tidak bisa sebebas Indonesia dalam membeli produk gadget," kata Inaba.

Hingga saat ini, Rakuten telah memiliki 400 merchant dalam portal belanja online miliknya. Sekitar 90 persen merchant asli berasal dari Indonesia, sedangkan sisanya berasal dari Jepang.

Jumlah produk yang dijual melalui portal Rakuten berjumlah sekitar 350.000 jenis. Nilai tersebut 20 kali lebih besar dari toko online lainnya, di mana toko-toko tersebut diketahui hanya memiliki 20.000 produk saja. Di tahun 2013 ini, Rakuten ingin menyediakan 1 juta produk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Harga Bahan Pokok Selasa 4 Juni 2024 Mayoritas Naik, Tepung Terigu Turun Tipis

    Harga Bahan Pokok Selasa 4 Juni 2024 Mayoritas Naik, Tepung Terigu Turun Tipis

    Whats New
    Pemerintah Sudah Bayarkan Rp 10,89 Triliun untuk Gaji ke-13 ASN, TNI, dan Polri

    Pemerintah Sudah Bayarkan Rp 10,89 Triliun untuk Gaji ke-13 ASN, TNI, dan Polri

    Whats New
    IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

    IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

    Whats New
    Tarif Listrik Setelah Juni 2024 Bakal Naik? Ini Kata Kementerian ESDM

    Tarif Listrik Setelah Juni 2024 Bakal Naik? Ini Kata Kementerian ESDM

    Whats New
    Kekhawatiran Ekonomi Bebani Investor, Dow Jones Turun Lebih dari 115,2 Poin

    Kekhawatiran Ekonomi Bebani Investor, Dow Jones Turun Lebih dari 115,2 Poin

    Whats New
    Mengintip Peluang Usaha Nasi Goreng, Berapa Modal dan Keuntungannya?

    Mengintip Peluang Usaha Nasi Goreng, Berapa Modal dan Keuntungannya?

    Smartpreneur
    Anggaran Subsidi Listrik 2025 Diprediksi Rp 88 Triliun, Naik Rp 15 Triliun

    Anggaran Subsidi Listrik 2025 Diprediksi Rp 88 Triliun, Naik Rp 15 Triliun

    Whats New
    Ada 'Jamu Manis', BI Pede Pertumbuhan Kredit Perbankan Capai 12 Persen

    Ada "Jamu Manis", BI Pede Pertumbuhan Kredit Perbankan Capai 12 Persen

    Whats New
    Cara Klaim JHT BPJS Ketenagakerjaan via Lapak Asik

    Cara Klaim JHT BPJS Ketenagakerjaan via Lapak Asik

    Whats New
    Cara Bayar Cicilan KPR BTN via Aplikasi dan ATM

    Cara Bayar Cicilan KPR BTN via Aplikasi dan ATM

    Spend Smart
    Bank Neo Commerce Berhasil Membalik Rugi Jadi Laba pada Kuartal I-2024

    Bank Neo Commerce Berhasil Membalik Rugi Jadi Laba pada Kuartal I-2024

    Whats New
    Tembus Pasar Global, Aprindo Gandeng Anak Usaha Garuda Indonesia

    Tembus Pasar Global, Aprindo Gandeng Anak Usaha Garuda Indonesia

    Whats New
    Cara Ganti Kartu ATM BRI 'Expired' lewat Digital CS

    Cara Ganti Kartu ATM BRI "Expired" lewat Digital CS

    Whats New
    Pemkab Gencarkan Pasar Murah, Inflasi di Lebak Turun Jadi 2,1 Persen Per Mei 2024

    Pemkab Gencarkan Pasar Murah, Inflasi di Lebak Turun Jadi 2,1 Persen Per Mei 2024

    Whats New
    Mendag Ogah Revisi Permendag 8/2024, Asosiasi Pertekstilan: UU Pemilu Saja Bisa Diganti...

    Mendag Ogah Revisi Permendag 8/2024, Asosiasi Pertekstilan: UU Pemilu Saja Bisa Diganti...

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com