JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri BUMN Dahlan Iskan tetap menginginkan agar PT Pertamina Persero mengakuisisi PT Rekayasa Industri (Rekin). Hal ini bisa membuat Rekin menjadi perusahaan Engineering, procurement and construction (EPC) terbesar di Indonesia.
Saat ini, Rekin masih dimiliki oleh Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC) dan PT Pupuk Kaltim. Nantinya, Pertamina bisa mengakuisisi 95,03 persen atau seluruhnya saham Rekin. Sisanya sebesar 4,97 persen masih merupakan saham negara.
"Biar semua proyek Pertamina bisa dikerjakan cepat, maka Pertamina perlu Rekin. Ini perlu diakuisisi. Ini demi kepentingan bangsa agar Rekin bisa menjadi perusahaan EPC terbesar di Indonesia," kata Dahlan selepas Rapat Pimpinan BUMN di kantor Wisma Antara Jakarta, Selasa (19/2/2013).
Kendati demikian, akuisisi Rekin oleh Pertamina ini terkendala aturan Undang-undang Konstruksi. Namun Dahlan menganggap bahwa semua proyek EPC milik Pertamina memang tidak akan diserahkan langsung tanpa tender ke Rekin nantinya. Rekin yang bila diakuisisi dan menjadi anak usaha Pertamina nantinya, tetap harus mengikuti tender resmi.
Biar tidak terganjal Undang-undang Konstruksi tersebut, Rekin bisa mencari proyek EPC di dalam negeri atau bahkan di internasional. Sebab, kendalanya selama ini Rekin tidak bisa ekspansi ke luar negeri karena kondisi keuangannya tidak memungkinkan.
"Untuk ikut tender di luar negeri kan harus ada back up dana dari induk yang besar. Jika hanya back up dari PT Pupuk Indonesia, maka itu kurang kuat. Tapi bila nanti yang back up itu Pertamina, maka klien di luar negeri akan percaya, bahwa yang back up adalah perusahaan energi kelas dunia," tambahnya.
Seperti diberitakan, rencana akuisisi ini muncul menyusul keinginan Menteri BUMN Dahlan Iskan agar BUMN migas dapat mengakuisisi BUMN konstruksi tersebut. Langkah ini dilakukan agar Pertamina dapat memiliki keahlian di bidang konstruksi dan rekayasa, termasuk untuk membangun kilang dan infrastruktur energi lainnya.
"Sebelum tutup tahun ini, Pertamina harus sudah selesai akuisisi Rekin," kata Dahlan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.