Tekanan Ambil Untung Gelayuti IHSG

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan terus naik dan mencetak rekor tertinggi. Tekanan ambil untung investor dan pelaku pasar pun membayangi pergerakan indeks pada perdagangan Selasa (26/2/2013).

Kekhawatiran atas jalannya pemilihan umum di Italia membuat pasar global cukup tertekan semalam waktu Indonesia. Indeks Dow Jones industrial average melemah 1,55 persen ke level 13.784; Indeks S&P 500 jeblok 1,83 persen ke level 1.487 dan Indeks Komposit Nasdaq melempem 1,44 persen ke level 3.116.

Kemarin IHSG ditutup naik 44,98 poin (0,97 persen) ke level 4.696,11 dengan jumlah transaksi sebanyak 13,15 juta lot atau setara dengan Rp 6,47 triliun. Investor asing tercatat melakukan pembelian bersih di pasar reguler sebesar Rp 595,48 miliar dengan saham yang paling banyak dibeli adalah PGAS, ASII, BBCA, BBNI, dan AKRA.

Mata uang rupiah terapresiasi ke level Rp 9.703 per dollar AS. Secara teknikal, menurut riset eTrading Securities, kenaikan IHSG kemarin menciptakan all time high yang baru pada level 4.696.

Untuk perdagangan hari ini diperkirakan IHSG akan berkonsolidasi dengan level support 4.600 dan resisten 4.750. Hal ini terlihat dari adanya penurunan rata-rata pada volume chart dan indikator RSI yang sudah berada pada area jenuh beli. Adapun saham-saham yang dapat diperhatikan adalah ADRO, BWPT dan ROTI.