Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panduan Kultural Saat Berada di India

Kompas.com - 04/03/2013, 16:53 WIB

KOMPAS.com - Memahami kultur masyarakat menghindarkan risiko menyinggung penduduk di negara dengan populasi padat ini. Mengetahui kearifan lokal saat berkunjung di negara yang sarat budaya khas seperti India sudah seharusnya menjadi hal patut bagi wisatawan.

Republik India selama ini dikenal dengan negara yang penuh warna dan keunikan budaya. Memahami serta menyerap kultur masyarakatnya akan menghindarkan Anda dari gegar budaya atau risiko menyinggung penduduk di negara dengan populasi padat 1,2 miliar jiwa ini.

Dengan mengikuti tabiat kebiasaan setempat, seorang wisatawan dapat menjalin komunikasi hingga bahkan persahabatan antarbudaya dalam perjalanan. Dean Foster, redaktur kontributor National Geographic Traveler, mengulas kiatnya sebagai berikut.

1. Memberikan kesan pertama baik saat bertemu seseorang. Beri salam cukup dengan mengucap 'namaste' (kata dalam bahasa Hindi yang artinya kira-kira "saya menghormati jiwamu") sembari menempatkan kedua telapak tangan pada posisi menangkup seperti waktu berdoa dan sedikit mengangguk.

Pasalnya, di India, berlaku sesama pria boleh saling berjabat tangan, begitu pula sesama wanita, tapi wanita tidak boleh menjabat tangan pria. Namaste selalu tepat atau pantas di situasi apa pun.

2. Ada aturan tetap dalam menggunakan tangan. Untuk segala sesuatu yang memerlukan satu tangan, misalnya menyerahkan hadiah, dokumen penting, cangkir teh atau nampan, gunakan tangan kanan demi kesopanan. Dan ketika bersantap dengan hidangan India, di mana tidak disediakan alat makan (sendok, garpu, pisau) jagalah tangan kiri tetap di pangkuan, sementara tangan kanan untuk meraup nasi, daging, sayur-sayuran pada sepotong roti.

3. Pengendalian diri sangat diperlukan ketika Anda menjadi tamu dan tersedia makanan. Sungguh menyenangkan dijamu secara ramah, tetapi sisakan sedikit di atas piring ketika selesai makan. Piring bersih menandakan bahwa Anda masih lapar, hingga seakan memerintahkan tuan rumah untuk tambahan suguhan.

4. Jangan keliru membaca bahasa tubuh. Orang India mengungkapkan ketertarikan kepada apa yang diutarakan lawan bicara mereka justru dengan menggeleng-gelengkan kepala dari kiri-kanan, kanan-kiri. Itu bukan lambang ketidaksetujuan, melainkan merupakan cara mereka berkata, "Oh, I see."

5. Di jalan raya India Anda dapat menemukan mobil, bus, truk, gerobak sapi, anjing, atau hewan lainnya, berseliweran dalam arah tak menentu. Maka senantiasa berhati-hati waktu menyeberang jalan.

6. Kebanyakan penduduk India melakukan percakapan dalam dua bahasa: Inggris dan Hindi, di luar bahasa daerah masing-masing. Namun bahasa Inggris mereka adalah "Inglish", sebuah versi lokal dari British English, yang terkadang unsur perkataannya tak lazim terdengar. Jadi apabila Anda mendengar suatu perkataan yang tidak Anda mengerti, tanyalah saja.

7. Persiapkan kertas tisu. Anda sangat mungkin harus merasakan pengalaman dengan toilet tradisional India sesaat setelah meninggalkan hotel Anda yang bergaya Barat. Toilet tradisional di sini pada dasarnya 'hanya' berupa lubang di tanah, tempat Anda berjongkok di atasnya, lalu menyiraminya dengan selang air.

8. Selalu tulis nama dan alamat lokasi yang ingin dituju, memastikan Anda bisa tiba lebih cepat. Bila Anda bertanya petunjuk arah di jalan, beberapa orang India seringkali tidak tahu atau tidak mengerti pertanyaannya. Meski mereka juga umumnya akan membantu, dan berjalan bersama Anda mencari-cari sampai menemukan tempat itu.

9. Di tempat ibadah, perhatikan untuk mencuci tangan dan kaki Anda di pancuran di pintu masuk, dan harus menanggalkan alas kaki sebelum memasuki kuil-kuil Hindu. Anda tidak akan canggung melakukannya, karena setiap orang melakukan itu pula.

Di samping itu, penjual akan meminta beli bunga pada pintu gerbang kuil. Jika dikalungkan dengan karangan bunga di sekeliling leher, segera copot dan letakkan ke samping kalau Anda tidak berniat untuk membeli. Ini menunjukkan sikap kerendahan hati. (Gloria Samantha)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ekonomi China Tumbuh Lebih dari Perkiraan, Pemerintah Berharap Investasi Jalan Terus

Ekonomi China Tumbuh Lebih dari Perkiraan, Pemerintah Berharap Investasi Jalan Terus

Whats New
Pemerintah Pantau Harga Minyak untuk Kebijakan Subsidi Energi

Pemerintah Pantau Harga Minyak untuk Kebijakan Subsidi Energi

Whats New
Dorong Kesejahteraan Pegawai, Bank Mandiri Integrasikan Program 'Well-Being'

Dorong Kesejahteraan Pegawai, Bank Mandiri Integrasikan Program "Well-Being"

Whats New
CEO Apple Berkunjung ke Indonesia, Bakal Tanam Investasi?

CEO Apple Berkunjung ke Indonesia, Bakal Tanam Investasi?

Whats New
Konflik Iran-Israel, Kemenaker Pantau Situasi di Timur Tengah

Konflik Iran-Israel, Kemenaker Pantau Situasi di Timur Tengah

Whats New
Menperin: Konflik Iran-Israel Bikin Ongkos Produksi Energi RI Naik

Menperin: Konflik Iran-Israel Bikin Ongkos Produksi Energi RI Naik

Whats New
Pelaku Industri Satelit Nasional Mampu Penuhi Kebutuhan Akses Internet Domestik

Pelaku Industri Satelit Nasional Mampu Penuhi Kebutuhan Akses Internet Domestik

Whats New
Sebanyak 930 Perusahaan Nunggak Bayar THR, Terbanyak di DKI Jakarta

Sebanyak 930 Perusahaan Nunggak Bayar THR, Terbanyak di DKI Jakarta

Whats New
3 Faktor Kunci yang Pengaruhi Perekonomian RI Menurut Menko Airlangga

3 Faktor Kunci yang Pengaruhi Perekonomian RI Menurut Menko Airlangga

Whats New
IHSG Melemah, Ini 5 Saham Paling 'Boncos'

IHSG Melemah, Ini 5 Saham Paling "Boncos"

Whats New
10 Bandara Tersibuk di Dunia Sepanjang Tahun 2023

10 Bandara Tersibuk di Dunia Sepanjang Tahun 2023

Whats New
Kedubes Denmark Buka Lowongan Kerja, Gaji Rp 132 Juta Per Tahun

Kedubes Denmark Buka Lowongan Kerja, Gaji Rp 132 Juta Per Tahun

Whats New
Pelemahan Rupiah Akan Berpengaruh pada Manufaktur RI

Pelemahan Rupiah Akan Berpengaruh pada Manufaktur RI

Whats New
Rupiah 'Ambles', Pemerintah Sebut Masih Lebih Baik dari Ringgit dan Yuan

Rupiah "Ambles", Pemerintah Sebut Masih Lebih Baik dari Ringgit dan Yuan

Whats New
Perkuat Struktur Pendanaan, KB Bank Terima Fasilitas Pinjaman 300 Juta Dollar AS dari Korea Development Bank

Perkuat Struktur Pendanaan, KB Bank Terima Fasilitas Pinjaman 300 Juta Dollar AS dari Korea Development Bank

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com