Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tarian Cemara Udang Pantai Slopeng

Kompas.com - 06/03/2013, 09:09 WIB

ANGIN laut yang berembus kencang bak mengajak pepohonan cemara udang menari. Nun dari atas bukit pasir putih terlihat tarian pepohonan dengan latar ombak putih saling berkejaran. Belum lagi semilirnya angin laut nan sejuk. Inilah Pantai Slopeng, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.

Pantai Slopeng, dengan garis pantai sepanjang 6 kilometer, merupakan salah satu potensi wisata unggulan di Sumenep. Letaknya di bagian utara Sumenep, tepatnya di Desa Slopeng, Kecamatan Dasuk. Jaraknya 27 km dari kota Sumenep.

Wisatawan yang datang dari Kota Surabaya bisa menempuh jarak 190 km atau sekitar enam jam untuk mencapai pantai ini. Perjalanan dapat ditempuh dengan kendaraan pribadi atau sewaan melalui Jembatan Suramadu menuju Kabupaten Bangkalan. Dari sana, perjalanan dilanjutkan ke arah timur melewati Kabupaten Sampang dan Pamekasan.

Perjalanan juga bisa ditempuh lewat jalur utara, yaitu dari Kabupaten Bangkalan menuju arah barat dan menyusuri pantai utara Madura. Namun, jalurnya tak terlalu ramai dan kondisi jalan juga kurang bagus. Sejumlah warga tak menyarankan menempuh jalur ini karena alasan keamanan.

Jika sudah di Sumenep, banyak papan petunjuk menuju Pantai Slopeng. Petunjuk akan mengarahkan pengunjung melintasi pedesaan dengan jalan yang lebih kecil.

Lokasi Pantai Slopeng juga mudah ditemukan sebab terletak di pinggir jalan raya dan dilindungi pagar tembok berwarna oranye. Karcis masuk ke lokasi itu cukup murah, yaitu Rp 2.000 per orang.

Setibanya di lokasi pantai, pengunjung langsung melihat taman bermain anak-anak yang sarat dengan pohon cemara udang dan siwalan. Pepohonan yang terdiri atas banyak ranting itu tertata rapi dan membuat suasana teduh. Sayang, beberapa permainan anak terlihat sudah kusam dan rusak.

Bukit pasir alam

Namun, taman bermain itu cuma pelengkap. Daya tarik utama terletak di sisi timur, yaitu bukit pasir putih setinggi sekitar 15 meter yang memanjang ke arah timur. Bukit pasir ini terbentuk secara alamiah. Sepintas, bukit pasir ini seperti tanggul alami pantai.

”Saya suka ke Pantai Slopeng karena bukit pasirnya unik,” kata Kiki (43), wisatawan asal Surabaya, yang tiga kali mengunjungi lokasi itu sejak 1970-an. Waktu itu, kondisi pantai masih alami.

Bukit pasir saat ini diperkuat dengan pagar tembok setinggi 1 meter. Beberapa bale-bale dari semen dibangun di atas bukit pasir khusus bagi pengunjung jika ingin melihat pemandangan laut.

Di atas bukir pasir itu, suasananya sangat sejuk. Deretan pohon cemara udang dan siwalan berfungsi peneduh dan menangkis angin kencang yang berembus dari arah laut. Kenikmatan semakin lengkap jika sambil duduk di atas bukit pasir, meneguk air kelapa muda.

Di beberapa bagian bukit pasir terlihat turunan curam menuju laut. Justru tempat ini menjadi favorit wisatawan, terutama anak muda. Dari atas bukit, wisatawan yang berani dapat meluncur ke bawah. Bisa juga dengan alat bantu seperti papan atau daun yang lebar dan kuat.

Muhammad Riksam (39), asal Sumenep, juga memanfaatkan Pantai Slopeng untuk menyenangkan keponakannya dari Jakarta. Kelima keponakan itu berlarian dari atas bukit pasir atau bermain air di bibir pantai.

”Pantai ini cocok untuk liburan bersama keluarga, terutama yang masih punya anak kecil,” kata Riksam. Selain bisa bermain dengan leluasa, orangtua juga dapat mengawasi anak-anaknya dari atas bukit pasir. Hanya saja, jangan sampai mengantuk dengan semilirnya angin dari rerimbunan cemara udang.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com