Jakarta, Kompas -
”Modifikasi ini telah membuat kapal yang semula tak maksimal pengangkutannya kini menjadi lebih maksimal meski saat kembali ke Jakarta kapal dalam keadaan kosong. Diharapkan, kalau industri di Indonesia timur sudah lebih banyak, barang yang akan diangkut juga lebih banyak,” kata Direktur Utama PT Pelni (Persero) Jussabella Sahea, di Jakarta, Kamis (7/3).
Modifikasi yang telah dilakukan Pelni ini tidak hanya menambah pendapatan Pelni, tetapi juga menambah pertumbuhan di daerah yang dikunjungi karena arus barang semakin banyak. ”Dengan kunjungan Pelni, kenaikan pendapatan masyarakat
Dia juga mencontohkan, saat ini mobil semakin banyak di Papua karena kapal Pelni bisa mengirimkan kendaraan. ”Dengan pelayanan ini, disparitas harga antara Jawa dan Indonesia timur tidak terlalu jauh,” kata Jussabella.
Saat ini Pelni mengoperasikan 36 kapal yang terdiri dari 25 kapal penumpang, 4 kapal barang, 3 kapal roro, dan 4 kapal perintis. Pada 2012, Pelni telah mulai membukukan laba. ”Saat ini masih diaudit. Namun, perkiraan Rp 27 miliar. Tahun 2013 kami targetkan bisa mencapai Rp 50 miliar,” ujarnya.
Untuk bisa mencapai target itu, selain memodifikasi kapal, Pelni juga menyiapkan angkutan ternak. Kapal angkut ternak yang disiapkan akan bisa mengangkut 2.000 sampai 2.500 sapi. Selain itu juga sudah ada lima kapal yang dilengkapi dengan lemari pendingin sehingga bisa mengangkut daging, buah, dan sayuran.
Mengenai modifikasi kapal penumpang, Juru Bicara Kementerian Perhubungan Bambang S Ervan mengatakan, untuk mengubah fungsi dan struktur kapal harus mengajukan izin perubahan desain ke Direktorat Perhubungan Laut.