Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua DPR: Tabungan Perumahan, Solusi Mahalnya KPR

Kompas.com - 11/03/2013, 15:15 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPR Marzuki Alie mengatakan, inisiatif DPR membuat RUU tentang Perumahan Rakyat adalah untuk mendorong partisipasi masyarakat dalam program kepemilikan rumah yang layak dengan harganya terjangkau. Khususnya mengenai Tabungan Perumahan Rakyat atau Tapera.

"Selama ini pemerintah tidak memiliki cukup dana untuk memenuhi kebutuhan perumahan rakyat," kata Marzuki Alie di Jakarta, Senin (11/3/2013).

Marzuki mengatakan, DPR berinisiatif mengajukan RUU tersebut karena masih banyak masyarakat belum memiliki rumah atau memiliki rumah tapi tidak layak karena penghasilan mereka rendah dan tidak tetap. Menurut dia, masyarakat golongan seperti itu selama ini tidak bisa mendapatkan KPR.

"Dengan RUU itu maka ada jaminan bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan bekerja tidak tetap untuk juga menikmati perumahan yang layak huni," kata Marzuki.

Marzuki mengatakan, RUU Tapera bertujuan mendorong partisipasi masyarakat untuk saling bergotong-royong dalam program kepemilikan rumah. Dalam RUU tersebut, setiap warga yang berpenghasilan mengumpulkan sejumlah dana dalam tabungan khusus yang dikelola untuk membangun perumahan yang dapat dimiliki rakyat melalui pembiayaan murah jangka panjang.

"Menyediakan perumahan yang layak dan terjangkau bukan hanya menjadi tanggung-jawab pemerintah, tetapi perlu partisipasi dan dukungan masyarakat. Selama ini, partisipasi masyarakat memang sudah ada lewat para pengembang, tetapi rumah yang tersedia umumnya tidak terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah," kata Marzuki.

Dengan RUU tersebut, kata dia, maka akan ada mobilisasi dana rakyat agar tersedia perumahan yang layak.

"Selama ini KPR mahal, Tapera nirlaba tidak mengedepankan profit dengan bunga sangat murah. Misalnya KPR rata-rata bunganya 11 persen dengan program ini paling tinggi bunganya hanya 6 persen dan jangka waktu biasanya paling lama 15 tahun dengan Tapera maka jangka waktu bisa 40 tahun," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

Whats New
Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Whats New
IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

Whats New
Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Whats New
Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Whats New
Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Whats New
Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Whats New
Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Whats New
Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Whats New
Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com