Jakarta, Kompas -
”Dana belanja modal kami akan didapatkan dari kas internal sekitar Rp 10,5 triliun,” kata Direktur Keuangan INTP Tju Lie Sukanto di Jakarta, Rabu (13/3).
Indocement saat ini masih membangun pabrik penggilingan semen baru berkapasitas 1,9 juta ton per tahun di Citeureup, Jawa Barat. Di daerah yang sama, perseroan akan segera membangun pabrik semen berkapasitas 4,4 juta ton per tahun.
”Nilai proyek brownfield perseroan Rp 5,5 triliun-Rp 6,5 triliun. Dana proyek brownfield itu berasal dari kas internal,” kata Tju Lie. Ia menyebut studi akhir untuk membangun dua pabrik semen baru dengan kapasitas produksi masing-masing paling sedikit 2,5 juta ton per tahun tengah dilakukan.
Sepanjang tahun 2012, INTP membukukan volume penjualan domestik tertinggi dalam sejarah perseroan, yakni 17,9 juta ton, atau tumbuh sekitar 16,1 persen dari pencapaian tahun sebelumnya sebanyak 15,4 juta ton. Ini terjadi saat volume ekspor turun dari 600.000 ton menjadi 100.000 ton tahun lalu.
Hal ini menjadi penunjang kenaikan laba bersih INTP. Laba komprehensif tahun berjalan
Tju Lie mengungkapkan, angka penjualan itu mencapai lebih dari 90 persen total produksi INTP 18,6 juta ton tahun lalu. Hal itu juga sangat disyukuri mengingat pada periode sama pertumbuhan penjualan semen nasional lebih lambat, tumbuh 14,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
”Pangsa pasar kami naik lebih tinggi sekitar 32 persen dibandingkan dengan pencapaian tahun sebelumnya yang hanya 31,5 persen,” kata Tju Lie.